Selentingan tentang kehadiran model baru dari DFSK semakin santer terdengar. Model van C-Series disinyalir akan menjadi bagian baru dari armada komersial milik pabrikan asal Tiongkok yang punya fasilitas perakitan di Cikande Banten.
Jika melihat dari spesifikasi dasar yang dipaparkan oleh DFSK di Tiongkok, model ini punya kesamaan mesin dengan unit pikap Super Cab yang ada di Indonesia.
Super Cab merupakan pikap yang sudah memasuki usia 3 tahun di pasar Indonesia dan sejauh ini mengalami peningkatan penjualan dari waktu ke waktu.
Melihat dari mesin, tidak ada perbedaan sama sekali, yakni menggunakan mesin bensin DK15 1.499 cc dengan muntahan daya 102 hp dan torsi 148 Nm. Sedangkan versi diesel menjejalkan mesin diesel SFD 1.268 dengan kemampuan 75 hp dan torsi 190Nm.
Sejauh ini rapor kedua mesin ini diklaim cukup menggembirakan dan dinilai cukup realiable untuk kondisi di Indonesia.
Nah, apakah kedua mesin ini cocok saat dimasukkan ke dalam C-Series yang berwujud van?
Walau pun masih berbentuk spekulasi, namun kita bisa mendapatkan perbandingan performa mesin terhadap bobot kendaraan (curb weight).
Sebuah DFSK Super Cab bensin punya bobot 1.192 kg sementara versi diesel 1.256 kg. Sedangkan untuk versi van, 1.290 kg untuk varian bensin dan 1.275 kg untuk model dieselnya. Kedua mesin sama-sama diakurkan dengan girboks 5-speed manual, sedangkan data rasio girboks belum berhasil kami dapatkan. Demikian pula dengan final gear yang digunakan.
Terdapat selisih bobot antara kedua model tersebut. Versi diesel punya angka yang terpaut sedikit, hanya 21kg saja. Sementara untuk versi bensin terpaut cukup besar di angka 100 kg.
Prakiraan sementara versi diesel sepertinya tidak akan terlalu bermasalah, namun tidak demikian dengan versi bensinnya yang akan terasa underpower dengan bobot tersebut.
Apakah spekulasi kami ini benar? Kita tunggu saja ketika mobil ini diluncurkan nanti.
