Beranda Mobility Truk

Pramudi Truk Tronton Nahas Di Semarang jadi Tersangka

Truk
Penulis: Erie W. Adji
Minggu, 24 November 2024 15:30 WIB
Truk - Pramudi Truk Tronton Nahas Di Semarang jadi Tersangka

Pramudi jadi tersangka

Bagikan ke:

BUS-TRUCK - Pihak Kepolisian telah menetapkan DS (23), sopir truk tronton pengangkut aki yang menabrak sejumlah kendaraan dan ruko di Jalan Prof. Hamka, Kota Semarang, Jawa Tengah, sebagai tersangka beberapa hari lalu (21/11).

"Berdasarkan alat bukti dan hasil penyelidikan, statusnya ditingkatkan menjadi tersangka," Kasat Lantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi, di Semarang, pekan ini (23/11). Seperti dkutip dari Antara. 

Kejadian pekan lalu tersebut menurut AKBP Yunaldi dikarenakan kondisi rem truk yang didapati tidak berfungsi sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

Selain itu, lanjut dia, pengemudi truk juga melanggar jam operasional dengan melintasi jalan Prof. Hamka yang berkontur menurun tajam itu. Sebagai catatan, truk yang melintasi di jalan Prof. Hamka hanya diizinkan mulai pukul 23.00 sampai 04.00 WIB.

Saat kejadian, truk nahas yang mengalami kecelakaan hingga menewaskan dua orang serta melukai sembila orag lainnya itu melintas pada sore hari.

AKBP Yunalid menyayangkan keputusan pengemudi truk yang masih nekat melintas di luar jam yang dibolehkan di jalur satu-satunya yang bisa dilintasi kendaraan berukuran besar itu.

Terhadap tersangka selanjutnya dijerat dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Kemenhub makin intensif sosialisasi keamanan berkendara truk 

Di lain kesempatan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Dijten Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan pentingnya keselamatan berkendara bagi pengemudi angkutan barang demi menekan risiko kecelakaan dan memastikan transportasi berjalan aman dan berkeselamatan.

"Menyikapi banyaknya insiden kecelakaan yang melibatkan kendaraan angkutan barang pada beberapa bulan terakhir, kami melakukan aksi sosialisasi keselamatan pada pengemudi angkutan barang di rest area Tol Merak Km 14A dan 43A," kata Direktur Lalu Lintas Jalan Ditjen Hubdat Kemenhub Ahmad Yani dalam keterangan di Jakarta, pekan ini (23/11). 

Disebutkannya, ada dua materi sosialisasi yang disampaikan kepada pengemudi, pertama mengenai cara mengemudi ketika berada di jalan menurun dan kedua bagaimana melakukan pemeriksaan terhadap rem sebelum kendaraan melakukan perjalanan.

Ia mengungkapkan bahwa sebelum memasuki jalan menurun, pengemudi memindahkan posisi transmisi ke gigi rendah. Ketika jarum puyara mesin di takometer takometer menuju ke zona merah (zona bahaya) segera aktifkan exhaust brake (skep/brake/rem angin) untuk menurunkan putara mesin ke zona aman.

"Selanjutnya, pertahankan exhaust brake dan jangan dimainkan. Jika jarum RPM masih naik dan menuju ke zona merah injak pedal rem lepaskan kembali pedal rem jika jarum RPM sudah berada di zona putih," jelas Yani lagi.

Ia juga menekankan bahwa penggunaan rem pedal di jalan menurun bukan untuk menghentikan kendaraan melainkan untuk menurunkan putara mesin ke zona aman dan jangan memindahkan gigi di jalan menurun serta hindari penggunaan rem pedal secara berulang karena dapat menyebabkan rem blong.

Selain itu juga dijabarkan enam langkah melakukan pemeriksaan rem sebelum kendaraan melakukan perjalanan di antaranya, pertama parkirkan kendaraan di tempat yang benar dengan roda terganjal dan rem tangan diturunkan. Kemudian putar kunci kontak ke posisi "ON" pastikan semua fungsi kendaraan bekerja (tidak ada lampu indikator yang menyala) dan tabung angin terisi penuh.

Kedua, memastikan tidak ada kebocoran pneumatic dengan cara injak pedal rem selama kurang lebih dua menit. Penurunan tekanan angin tidak boleh lebih dari 0,5 bar.

"Jika tekanan angin lebih besar dari 0,5 bar menandakan kondisi kampas rem tidak baik dan jika tekanan angin mengalami penurunan terus, menandakan adanya kebocoran," wantinya. Seperti djuga dikutip dari Antara.

 Ketiga, pastikan tabung angin dalam kondisi baik. Periksa dengan menarik tuas/cincin tabung angin, jika keluar air atau semacam oli, segera hentikan mesin dan minta mekanik memeriksa filter air dryer atau kompresornya. 

Kemudian keempat, pastikan exhaust brake dan rem tangan berfungsi dengan baik.

Tahap kelima, pastikan tidak ada kebocoran hidrolik dengan memeriksa persediaan minyak rem dalam kondisi cukup. 

Tahap keenam,  memeriksa ban, pastika tekanan angin dan kondisi fisik ban dalam keadaan baik. Setelah aman untuk melakukan perjalanan, pengemudi bisa memulai perjalanan.

Adapun, materi sosialisasi tersebut merupakan tips dari investigator KNKT sebagai temuan terhadap indikasi terjadinya suatu kecelakaan fatal pada angkutan barang dan bus serta merupakan hal yang sangat penting diketahui oleh para pengemudi.

"Hari ini dilakukan sosialisasi kepada pengemudi angkutan barang umum sebanyak 55 orang dan pengemudi angkutan barang khusus sebanyak 15 orang. Di samping itu terdapat juga pengemudi angkutan pariwisata sebanyak delapan orang," imbuhnya.

 Ia berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi tatap langsung dengan para pengemudi dapat menambah pengetahuan pengemudi dan mereka dapat menyebarluaskan informasi penting ini pada pengemudi lainnya. (EW)

Baca juga: Luar Biasa, Truk Rem Blong Minta Darah Lagi !!

Baca juga: Ini Instruksi AHY Soal Truk ODOL 

#truk #remblong #tabrak #beruntun #semarang #tewas #luka #korban

Bagikan ke:

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

Serba-Serbi Berkendara Di Musim Hujan