OTODRIVER - Hasil pengetesan internal Hyundai pada All New Kona Electric Signature Long Range dengan baterai 66 kwh mencapai jarak 549 km Perlu dicatat bahwa rentang jarak 549 km itu didapatkan dalam skala pengetesan New European Driving Cycle (NEDC). Artinya angka tersebut didapatkan melalui pengetesan yang dilakukan di laboratorium bukan dalam kondisi sesungguhnya.
Lalu seberapa besar selisih hasil pengetesan internal Hyundai itu dengan pengetesan langsung secara riil?
Kami mendapatkan kesempatan untuk membawa All New Kona Electric untuk menjelajah jalanan dari pinggiran kota Jakarta hingga Semarang non stop tanpa pengisian daya. Estimasi jarak tempuh dari titik start ke finish sekitar 420-an kilometer.
All New Kona Electric yang kami besut telah siap dengan posisi kapasitas baterai 100% dengan estimasi jarak jelajah 470 km tertera pada MID.
Untuk memaksimalkan jarak tempuh kami berkendara dengan drive mode Eco, Regenerative braking diset Auto. AC diatur dengan temperatur 17 derajat celcius dan fan speed 1.
Handling
Mobil generasi kedua dari Keluarga Kona ini dibekali dengan motor listrik berkekuatan 214 hp dan torsi 255 Nm langsung memberikan kesan positif sebagai mobil yang enak dikendarai.
Karena menjalankan misi antar kota tanpa pengisian ulang, maka kami tidak terlalu agresif di jalanan.
Menjelajah medan bergelombang di atas jalan tol layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) jadi suguhan awal. Di mana mobil ini punya suspensinya relatif nyaman walau sesekali kodratnya sebagai mobil listrik murni yang lebih berat terasa.
Secara umum, mengendarai mobil ini tidak terlalu ditemui perbedaan berarti dari sisi handling jika dibandingkan dengan mobil konvensional.
Saat menjamah jalanan perkotaan yang syarat dengan kemacetan mobil ini cukup menyenangkan dan gesit.
Interior
Jika dibandingkan rival-rivalnya, interior All New Kona terlihat sedikit ketinggalan jaman. Hal ini lantaran masih digunakannya tombol-tombol fisik yang membuat tampilan interiornya kurang berasa minimalis.
Mungkin terdengar subyektif, di mana menurut kami kehadiran tombol-tombol tersebut cukup memudahkan dalam mengoperasikan berbagai fitur yang ada terlebih saat dilakukan sambil berkendara.
Posisi duduk cukup nyaman tanpa ada masalah dengan leg room di bagian depan. Sementara legroom baris kedua relatif lega walau tak selega Aion Y Plus.
Sedangkan untuk trim, mobil yang dirakit di Cikarang ini tak terlalu mengumbar penggunaan soft material seperti rival dari China. Sebagian doortrim dan dasbor masih nampak permukaan plastik bertektur kulit yang kurang nyaman saat dipegang.
Pada baris ke dua, terdapat colokan V2L sehingga bisa melakukan fast charging pada gadget seperti yang dilakukan di rumah.
Eksterior
Untuk urusan desain, itu kembali pada perspektif dan pendapat masing-masing. Desain All New Kona ini banyak memiliki garis-garis tegas.
Desain ini bukanlah jenis yang mudah dicerna dengan bentuk fascia dan lampu utamanya berbentuk vertikal. Demikian pula dengan bagian belakangnya yang seolah berbentuk potongan sketsa yang dipaksa untuk disatukan. Desain ini cukup berani untuk bisa tampil beda namun tetap punya ciri membawa nafas desain Hyundai saat ini.
Walau demikian secara keseluruhan tampilannya cukup proposional dan jika dipandang desainnya semakin lama semakin bisa diterima.
Hasil Pengetesan
Perjalanan kami tempuh untuk sampai ke tujuan di Semarang kurang lebih sekitar hampir 7 jam dan 3 menit, artinya lebih lama kurang lebih 2 jam dari estimasi awal yang ditunjukkan pada google map. Hal ini karena kami melakukan perhentian di rest area 207 A dan 379A untuk makan siang, istirahat dan berganti pengemudi.
Digaris finish MID pada mobil kami menunjukkan jarak tempuh 413 km dengan sisa baterai 19 %. Sedangkan sisa jarak tempuh di 90km.
Jika dijumlahkan maka akan menempuh jarak 503km dan punya selisih 46 km dari angka test yang dikeluarkan pabrik. (SS)