Transjakarta belum lama ini menguji bus listrik keluaran BYD dan tengah menyiapkan bus dari Skywell. Kini produsen bus listrik asal Tiongkok, Higer juga berharap bisa masuk ke line up Transjakarta. Seperti apa spek busnya?
Bus listrik Higer hanya memerlukan perawatan yang lebih rendah dan ringan. Dengan demikian, bus lebih produktif karena bisa dioperasikan lebih maksimal. Waktu yang diperlukan untuk perawatan lebih singkat.
"Selain itu limbah suku cadang jauh lebih sedikit," kata Direktur Utama PT Higer Maju Indonesia, Antonius R Ismanto dalam rilisnya (28/12).
Walaupun baterai yang dimilikinya besar, berat kosong bus hanya 13 ton. Berat kosong ini sama dengan berat bus kompetitor lain yang kapasitas baterainya lebih kecil.
Hal ini mendukung torsi bus listrik Higer lebih besar dari bus konvensional yang beredar di Indonesia, yakni menghasilkan tenaga 145 KW dengan torsi maksimal 3.300 Nm. Kapasitas bus listrik Higer mencapai 34 penumpang duduk.
Dengan dukungan baterai 385 kilo watt hours (kWh), daya jelajah bus ini mampu berjalan hingga 300 kilometer. Lama pengisian ulang baterai sekitar 3-4 jam.
Komisaris yang juga Founder PT Higer Maju Indonesia, Untung W Ismanto menjelaskan, bus listrik Higer mempunyai spesifikasi teknis yang sangat baik.
Misalnya, sumbu roda menggunakan Axle merek ZF dari Jerman yang menyebabkan bus listrik Higer rendah perawatan (low maintainance), berjalan dengan senyap dengan tingkat kebisingan yang rendah.
"Dengan menggunakan Axle ZF, bus dapat dikonfigurasi menjadi Low Entry, di mana lantai dasar bus rata atau lower deck. Sumbu roda depan independent dan mengurangi Body Roll pada kendaraan. Kami menggunakan teknologi dari Jerman karena layanan purna jualnya sangat didukung oleh ZF Jerman. Dengan demikian kelancaran operasional dan perawatan kendaraan menjadi terjamin," ujar Untung.
Untuk pengereman dan suspensi, Higer menggunakan WABCO yang memungkinkan saat pengereman tidak terjadi hentakan. WABCO yang berkantor pusat di Bern, Swiss, adalah perusahaan spesialisasi untuk pengereman dan suspensi kendaraan komersial seperti bus dan truk.
WABCO memiliki 260 lokasi yang tersebar di 41 negara. Power Steering dari Bosch. Bosch berdiri tahun 1886, merupakan perusahaan asal Jerman yang besar di berbagai bidang otomotif dan industri lainnya.
"Spesifikasi bus listrik Higer diharapkan sudah mengikuti semua standar yang telah ditentukan oleh Transjakarta, seperti ukuran dan dimensi sesuai peraturan yang berlaku. Hal ini karena sejak awal pembuatan selalu berkoordinasi dengan tim teknis TransJakarta. Kami siap mendukung TransJakarta untuk pengadaan bus listrik yang efisien," jelas Untung.