Sebelum membeli mobil listrik wajib mengetahui komponen penunjang seperti pengecasan baterai. Layaknya seperti mobil bensin pada konvensional, mobil listrik membutuhkan energi untuk tetap berjalan.

Bicara pengecasan mobil listrik kini tersedia dua macam, yakni AC (alternating current atau arus alternatif) dan DC (direct current atau arus searah). Lantas apakah ada perbedaan diantara keduanya?

Dikutip dari laman GO-e, terdapat beberapa perbedaan antara arus AC dan DC, termasuk lokasi. seperti diketahui baterai kendaraan listrik kebanyakan hanya menerima arus DC dan biasanya terdapat konverter yang beda di dalam sistem onboard-charger, di mana mengubah arus AC menjadi DC.

Biasanya untuk arus DC tersedia di beberapa rest area yang memungkinkan pemilik kendaraan dapat mengecas kendaraan dalam jangka waktu yang cepat. Seperti halnya SPKLU PLN yang menyediakan arus DC.

"Jadi kita sediakan dua, ada yang AC dan DC. Kita pastikan untuk yang menggunakan DC itu waktunya lebih cepat," kata Manager ULP Kosambi, Qonia Isnasari, kepada OtoDriver.com baru-baru ini di Karawang, Jawa Barat.

Bukan tanpa alasan pengisian AC lebih memakan waktu yang lama, sebab arus listrik akan diproses terlebih dulu oleh on board converter dalam kendaraan listrik. Jadi ada proses untuk pengisiannya, selain memang kemampuan onboard converter terbatas.

Sedangkan untuk arus DC mengubah arus AC bertegangan tinggi dan membutuhkan alat berukuran besar, serta berbiaya mahal. Ketika Anda menggunakan SPKLU PLN bisa mengecek biaya pengecasan langsung melalui aplikasi, dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan kapasitas baterai kendaraan Anda.

Jadi, keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu memberikan daya kepada mobil listrik akan tetapi bisa disesuaikan dengan kebutuhan, dimana ketika Anda ingin lebih cepat bisa menggunakan DC dan ingin bersantai bisa menggunakan AC.

"Kalau pakai yang AC itu bisa sambil menunggu jadi lebih santai saja, kalau yang mau cepat yaitu pakai yang lebih besar (DC)," tutupnya.