Berbagai pabrikan berlomba-lomba untuk menciptakan mobil listrik. Tentunya hal ini sejalan dengan kampanye global tentang isu ramah lingkungan
BMW salah satunya yang sudah merencanakan peluncuran 12 mobil listrik murni pada tahun 2023. Pabrikan asal Jerman ini tengah merancang platform yang fleksibel untuk berbagai powertrain demi mengikuti peraturan emisi yang semakin ketat.
"Arsitektur yang fleksibel adalah solusi terbaik untuk 5 hingga 10 tahun ke depan, tapi jelas jika dunia berubah sepenuhnya menjadi listrik kami akan mengembangkan arsitektur khusus," papar Klaus Frohlich selaku Kepala R&D BMW seperti dilansir dari Europeautomotivenews.com (8/1).
Selain BMW i3, BMW memanfaatkan platform mobil bensin yang telah eksis untuk menghasilkan hybrid atau plug-in hybrid dengan melakukan berbagai penyesuaian. Namun jika untuk menjadi mobil listrik sepenuhnya, Frohlich mengatakan hal itu mustahil. Perlu membuat platform yang benar-benar berbeda dengan mobil bensin jika ingin membuat mobil listrik murni.
Sebagai gambaran, Ia menegaskan bahwa platform Cluster Architectur (CLAR) milik Seri 7 tak akan bisa digunakan sebagai platform mobil listrik. "Kami perlu menambahkan baterai dari 800 kg menjadi 900 kg untuk menawarkan varian BEV (Battery Electric Vehicle). ITentunya hal ni akan merusak platform yang ada serta berpotensi mengurangi kenikmatan berkendara pada mobil yang kami tawarkan," tambahnya.
Hasilnya, platform CLAR akan diperbarui pada 2021 dan dapat menampung baterai dengan kepadatan lebih tinggi.
"Ini akan memungkinkan plug-in hybrid kami untuk menempuh 80, 100 hingga 120 km dalam mode full-electric serta memungkinkan kami untuk memasang tangki bahan bakar yang lebih besar daripada yang kami miliki di plug-in hybrid kami saat ini. Menggunakan CLAR yang diperbarui juga akan memungkinkan kami menawarkan BEV pada arsitektur. Karena i4 kami yang akan datang pada dasarnya adalah seri 3 bertenaga baterai."
Frohlich cukup yakin bahwa kontribusi kendaraan listrik secara global akan mencapai 20-30 persen pada tahun 2030.