OTODRIVER - Jika diperhatikan, saat ini mobil-mobil baru sudah tidak menggunakan dop roda atau yang biasa disebut juga sebagai wheel cap. Peran aksesorisnya kini digantikan oleh kehadiran pelek alloy yang lebih ringkas namun tetap memiliki tampilan yang indah.
Kehadiran dop roda diawali dengan kehadiran dust cap atau pelindung debu pada bagian ujung as roda. Tugasnya untuk melindungi dari kotoran dan mencegah pelumas keluar dari hub roda.
Mengutip dari hubcap mike, pada era 30an hub cap mulai bergeser fungsi teknisnya menjadi fungsi dekoratif. Hal ini dipengaruhi oleh trend art deco yang terjadi saat itu. Dari sanalah kemudian brand kendaraan mulai ditempelkan.

Pada 1934, Cadillac memperkenalkan wheel cap yang menutup utuh lingkar tengah hub roda sehingga baut roda tertutup sepenuhnya. Di sinilah kemudian muncul istilah wheel cover. Sejurus kemudian, mulailah pabrikan otomotif dunia menjadikan wheel cap sebagai aksesoris untuk mempercantik penampilan mobil. Bahkan wheel cap merupakan salah satu hal yang jadi tolok ukur kemewahan mobil.
Dalam perkembangannya, wheel cover kemudian menjadi lebih lebar dan bahkan menutup permukaan sepenuhnya pelek.
Sepanjang era 30 hingga 70an, umumnya wheel cap atau wheel cover terbuat dari material plat besi, stainless steel ataupun almunium. Hingga di era 80an muncul wheel cap dari bahan plastik, di mana Chevrolet Monza muncul sebagai mobil pengguna ‘dop plastik’ pertama di dunia.
Eksistensi wheel cover ini pun menuju kepunahan seiring dengan semakin banyaknya mobil yang menggunakan pelek alloy sebagai pendukung estetikanya.
Namun demikian, ia tak lantas hilang begitu saja, melainkan kembali ke tugas awalnya sebagai dust cap yang melindungi hub roda dari kotoran dan menjaga pelumas tetap ditempatnya. (SS)








