OTODRIVER - Demi memperluas sebaran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang bisa digapai pengguna kendaraan listrik, PT PLN (Persero) berinovasi dengan menjadikan aset tiang listrik sebagai pengisian daya mobil listrik.
Inovasi tersebut merupakan bentuk keseriusan PLN untuk menunjang infrastruktur ekosistem EV. Dengan diberi nama PLN EYE atau SPKLU bertipe pole mounted charger merupakan inovasi menghadirkan EV charger dengan memanfaatkan tiang listrik PLN.
"PLN berkomitmen untuk mendukung kokohnya ekosistem EV di tanah air. Melalui beragam inovasi yang terus berkembang, kami berharap masyarakat semakin yakin untuk beralih ke kendaraan listrik karena stasiun pengisiannya makin mudah dijumpai," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (9/1).
Dirinya juga sangat serius untuk mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik karena terbukti lebih irit bagi masyarakat dan mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan sehingga target net zero emission (NZE) di tahun 2060.
Untuk keberadaan SPKLU PLN EYE sudah ada tiga prototipe SPKLU PLN EYE yang terpasang dan telah beroperasi, yakni dua di Kantor PLN KS Tubun Jakarta Barat dan satu di Sekolah Dasar (SD) Yasporbi Bidakara, Jakarta Selatan.
"Terdapat dua tipe kapasitas SPKLU PLN EYE, yakni 7 kilowatt (kW) dan 22 kW yang didesain PLN Enjiniring untuk pole mounted charger baik yang model menempel di luar (tiang listrik beton) maupun model masuk dalam tiang (tiang besi)," kata Direktur Utama PLN Enjiniring Chairani Rachmatullah.
Demi berjalanya ere elektrifikasi, selama tahun 2023 PT PLN (Persero) telah membangun 54 unit SPKLU dan kini telah menghadirkan 624 SPKLU di 411 titik lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Membuat peningkatan transaksi di SPKLU mencapai 119.600 kali transaksi. Jumlah itu meningkat sebanyak 404 persen dibandingkan 2022 sebanyak 29.627 kali transaksi. (GIN)