OTODRIVER - Mitsubishi Outlander PHEV memang bukan barang baru di Indonesia. Bahkan di luar sana, generasi terbarunya pun sudah diperkenalkan sejak 2022 silam. Yes, mobil generasi ke tiga inilah yang kami gunakan pada program Holiday in Style 2023 silam.
Dalam kegiatan itu kami menggunakan 9 mobil full elektrik dan 2 mobil hybrid. Dan Outlander PHEV satu-satunya yang menganut teknologi Plug-in Hybrid. Suryo Sudjatmiko, Editor In Chief Otodriver memilihnya untuk menyeberang ke Pulau Bali.
Tak tanggung-tanggung, jarak kurang lebih 2.400 kilometer telah kami tempuh meliputi jalur Jakarta-Surabaya-Denpasar. Dan ketika pulang kami start dari Denpasar-Yogyakarta sebelum balik ke Jakarta.
Walau sudah berumur, namun Outlander PHEV ini masih tetap dapat dihandalkan dan menyenangkan untuk digunakan. Hal ini dapat dibuktikan dengan handling yang kuat dan menyenangkan. Kinerja dua motor listrik yang dibenamkan pada sumbu roda depan dan belakangnya. Keduanya berkerja dengan apik memberikan traksi yang baik dan presisi ke semua roda.
Pada dasarnya, Outlander PHEV adalah mobil elektrik yang diberi mesin sebagai sumber cadangan daya. Mesin 2.4 liter yang dibenamkan di dalam engine baynya lebih berperan sebagai range extender namun juga memberikan tarikan daya pada roda bagian depan saat diperlukan.
Baterai 13,8kWh mampu membawa mobil ini melaju dalam kondisi full elektrik sejauh 50 kilometer dalam kecepatan rendah atau kecepatan konstans hingga 100 km/jam. Jika dipacu dengan kecepatan tinggi maka peran mesin bakarnya akan langsung memberikan kontribusi. Total daya yang dihasilkan adalah 175 hp dan torsi 332 Nm.
Sedangkan untuk konsumsi bahan bakar terbaiknya ada di angka 14 kilometer/liter yang didapatkan saat digeber di atas jalur tol Trans Jawa dengan kecepatan rata-rata 120 km/jam pada mode hybrid. Bukan angka yang cukup impresif jika dibandingkan dengan Corolla Cross Hybrid misalnya dengan konsumsi BBM lebih irit hingga di atas 18 kilometer/liter. Perlu diingat bahwa Outlander PHEV ini menggusung mesin yang jauh lebih besar dan juga bobot yang lebih berat. Selain itu tangki bahan bakarnya relatif kecil, hanya 45 liter saja.
Mobil ini punya bantingan suspensi yang relatif empuk serta disuport oleh bangku yang cukup nyaman di bagian depan. Sedang di bagian belakang ruang kaki cukup lega dengan bangku yang cukup nyaman.
Kabin terasa lega dan senyap. Namun aura kabinnya terasa sudah mulai usang. Ya, pada dasarnya mobil generasi III ini muncul pada 2013 untuk pasar internasional. Sebagai catatan, generasi III ini merupakan kali pertama Mitsubishi mencangkokkan teknologi PHEV pada lini Outlander.
Mengenai kiprah Outlander PHEV di Indonesia dimulai pada 2019 silam. Model yang masuk CBU ini merupakan facelift ketiga setelah diluncurkan. Sedangkan mesin 2.4 liter dengan asupan teknologi PHEV untuk pertama kali dijejalkan pada 2018. Mesin ini mendampingi mesin 2.0 liter yang digunakan pada versi PHEV saat pertama kali diluncurkan di 2013.
Selain teknologi ramah lingkungan, Outlander PHEV juga mengusung beberapa fitur-fitur unggulan, seperti LED Head Lamp with Auto Levelling, Electric Tailgate, Forward Collision Mitigation System, Ultrasonic MIS-Acceleration Mitigation System, Blind Spot Warning, Lane Change Assist, Rear Cross Traffic Alert, 7 Airbags, Adaptive Cruise Control, serta Multi Arround View Monitor.
Satu lagi fitur yang terdapat pada mobil ini adalah V2L (Vehicle To Load) yang menjadikan mobil ini sebagai generator untuk mensuplai listrik AC 220-240 Volt hingga 1500 Watt selama 9 jam. Sehingga bisa jadi solusi apabila listrik di rumah anda padam atau digunakan saat anda kemping untuk menanak nasi, menyalakan kipas angin atau peralatan elektronik lainnya.
Jika melihat dari web resmi Mitsubishi, mobil ini dibanderol dengan harga Rp 1.322.700.000. Namun kemudian dikenaikan diskon sebesar Rp 400 jutaan. Beberapa sumber dealer mengatakan bahwa unit Outlander PHEV tetap dijual untuk menghabiskan unit yang ada saja.
Overall, Mitsubishi Outlander PHEV ini memang bukan model yang cukup baru bahkan umurnya sudah akan menginjak lima tahun sejak diluncurkan.
Pada kenyataannya ia bukan mobil yang cukup baru. Dan cukup adil apabila kita melihatnya saat mobil ini dikenalkan hampir setengah dasawarsa lalu. Mobil ini belum terlalu akrab dengan layar-layar lebar dari THT yang saat ini mendominasi mobil di segmennya. Namun demikian Outlander PHEV masih bisa menunjukkan taringnya dan bahkan masih bisa bertarung era sekarang. Ia laksana jagoan tua yang masih tetap menawan.
Kelebihan Outlander PHEV
* Handling dan kabin cukup menyenangkan
* Twin motor four wheel drive
* Vehicle To Load
* Pengendaraan halus seperti mobil full elektrik
Kekurangan Outlander PHEV
* Model mulai usang
* Harga mahal
* BBM relatif boros
* Tombol P kurang enak untuk diakses (SS)