OTODRIVER - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) praktis tengah menghadapi animo yang membludak atas Suzuki Jimny 5-door yang rilis perdana di ajang IIMS 2024 (15/2). Ini bak melanjutkan keberadaan Jimny yang versi tiga pintu, rilis tahun 2019.
Hal tersebut diakui oleh Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS, saat ditemui di arena IIMS pekan lalu (17/2), "SPK selama tiga hari ini sudah mencapai 1.200."
Namun, seperti yang sempat terjadi pada versi tiga pintunya, ternyata harga buka mobil berkode mesin K15B (1.462 cc) itu yang mulai dari Rp462 juta malah sempat disampaikan oleh wiraniaga Suzuki yang bertugas di ajang IIMS 2024 bisa dibawa pulang segera jika dibayar pada harga Rp530 juta. Seperti yang terekam langsung saat pengambilan video oleh car reviewer Fitra Eri dan Motomobi yang tayang pekan ini.
Meski hal tersebut bukanlah pertama kalinya terjadi di jagad otomotif nasional, namun tetap saja keadaan tersebut berpotensi berkurangnya animo membeli dari calon konsumen. Untuk itu, Bebin Djuana, kolumnis otomotif yang juga pernah jadi petinggi Suzuki di Indonesia memberikan wanti-wanti.
Pria tinggi besar itu mengingatkan bahwa dalam membeli kendaraan bermotor, termasuk mobil, jelas diperlukan nalar yang sehat. Dari prakondisi tersebut akan diperoleh keputusan yang tepat dalam hal pilihan produk dan juga momentum.
“Yang dibutuhkan nalar yang sehat, apakah harus beli sekarang? Kenapa tidak nanti saja. Jika keputusan dibuat dipengaruhi emosi silahkan membayar lebih,” ungkap kelahiran tahun 1958 yang pernah menjabat Section Head of Overseas Sales 4W PT SIS, saat dihubungi langsung pekan ini (20/2).
Sejurus kemudian pria yang juga pernah menjadi petinggi APM Hyundai menguraikan bahwa kondisi yang tengah terjadi pada Suzuki Jimny 5-door adalah hal yang biasa.
“Apa yang terjadi adalah hal biasa di dunia perdagangan, ketika permintaan lebih besar Dari unit tersedia maka terjadi mark up, sebaliknya ketika unit (baca: stok, Red) banyak dan minat konsumen kurang maka perangkat harga dan ‘lomba; diskon dimulai,” urai Bebin lebih lanjut yang semasa aktif di dunia APM akrab dengan para jurnalis itu.
Sudah ada ‘teguran’ soal upping price
Nah, khusus untuk masalah upping price atas Suzuki Jimny 5-door, Zulfikar Rafi Al Ghany, Public Relation Head PT SIS, mengaku juga telah mengetahui hal tersebut. “Secara prinsip pihak APM memang ‘hanya’ bisa memberikan rekomendasi harga atas sebuah produk kepada konsumen melalui pihak dealer,” ujarnya ketika dihubungi langsung (20/2).
Dikemukakan juga oleh Gani, begitu panggilan akrabnya, kejadian atas Suzuki Jimny 5-door bukanlah hal yang pertama kali terjadi. “Sebelumnya juga pernah ada di produk lain keluaran APM di luar Suzuki, baik untuk produk roda empat mapun roda dua,” katanya.
Biarpun begitu, atas kejadian tersebut, pihak SIS sudah sigap melakukan pendekatan intensif ke pihak dealer yang bertugas di ajang IIMS untuk lebih memperhatikan rekomendasi harga atas penjualan Suzuki Jimny model terbaru itu.
“Sebenarnya, tidak masalah juga kalau ada konsumen yang melakukan upaya membandingkan antar sales atas harga maupun tenggat waktu pengiriman Jimny, wajar kok kalau itu dilakukan dan juga merupakan hak konsumen,” urai Gani lagi.
Hanya saja ia memang mengingatkan bahwa produksi Suzuki Jimny 5-door, dan juga versi tiga pintu, tidaklah ‘besar’.
Begitu pula dengan upaya pihak SIS hendak mengambil stok yang ada di negara lain, misalnya di India yang mengalami pelambatan animo atas Jimny long base ini. “Ada beberapa regulasi yang berkaitan dengan soal impor kendaraan bermotor di Indonesia dan juga di negara, taruhlah India, di mana tidak bisa begitu saja perpindahan stok dilakukan begitu saja,” jabar pria berkacamata itu.
“Selain itu, kalaupun ada upaya untuk memperbesar pasokan Jimny di Indonesia, tentunya harus sepengetahuan dan juga izin dari pihak principal Suzuki di Jepang,” pungkasnya. (EW)