OTODRIVER - Setelah kerusakan sistem produksi yang menyebabkan produksi domestik terhenti sejak Selasa (29/8), Toyota kembali melanjutkan operasi di 25 lini produksi dari selusin pabrik pada Rabu (30/8).
Insiden tersebut mempunyai berdampak besar, Toyota Industries mengatakan pihaknya telah menghentikan sebagian operasi di dua pabrik mesin karena kesalahan pembuat mobil.
Pabrik-pabrik tersebut secara keseluruhan menyumbang sekitar sepertiga dari produksi global mobil Toyota. Namun, para analis mengatakan Toyota dapat diuji untuk mengganti produksi yang hilang selama kerusakan sistem, misalnya dengan menjalankan shift tambahan.
"Output berjalan pada kapasitas penuh sehingga hanya ada sedikit ruang tambahan untuk produksi," kata Seiji Sugiura, analis di Tokai Tokyo Research Institute dikutip dari Reuters, Rabu (30/8).
Meskipun penyebab kerusakan terbaru ini masih belum jelas, perusahaan-perusahaan Jepang telah waspada dalam beberapa hari terakhir karena perusahaan-perusahaan dan kantor-kantor pemerintah juga melaporkan adanya gangguan. Tapi, Toyota mengatakan itu bukan serangan Siber.
Terhentinya beberapa pabrik Toyota di Jepang, tidak begitu berpengaruh di Indoneisa. "Pengaruh penghentian produksi di Jepang, minim sekali ke Indonesia. Terbaru, pabrik juga sudah mulai produksi hari ini per 30 Agustus di semua pabrik," ujar Marketing Director Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy saat dihubungi, Rabu (30/8). (GIN)