Penelitian Baru, Mobil  Elektrik Semakin Diminati

Penelitian Baru, Mobil Elektrik Semakin Diminati

Transisi dari mobil bensin ke elektrifikasi menjadi hal yang tak bisa dihindarkan, dengan tujuan untuk menekan gas buang atau polusi udara.

Bahkan, masa depan kendaraan listrik terlihat semakin positif terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh Zebra Technologies Corporation merilis survei bertajuk "Automotive Ecosystem Vision Study". Pada kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa 60 persen konsumen di Asia Pasifik mengindikasi lebih memilih kendaraan listrik hybrid di masa depan.

Dari data yang ada, dalam waktu dekat akan terjadi pergeseran dalam hal preferensi dari konsumen (53 persen di dunia, 60 persen di Asia Pasifik) memilih kendaraan listrik.

"Menurut penelitian ini, konsumen sedang tertarik dengan masa depan otomotif yang lebih ramah lingkungan dengan preferensi yang lebih besar terhadap kendaraan listrik,” ucap Vertical Solutions Marketing Lead APAC, Zebra Technologies Tan Aik Jin, dikutip dari laman Antara.

Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa konsumen dari berbagai generasi turut mendorong ke arah elektrifikasi, terbukti delapan dari sepuluh mengatakan kendaraan rama lingkungan menjadi prioritas.

Jika melihat lebih detail sebanyak  87 persen dari kaum milenial memprioritaskan aspek keberlanjutan untuk kendaraan mereka, selain itu 78 persen Gen X dan Baby Boomer. Selain itu 85 persen konsumen yang sudah ada sejalan dengan prioritas ini, yakni 92 persen milenial, 83 persen Gen X, dan 72 persen generasi Baby Boomer memprioritaskan keberlanjutan.

Sementara itu konsumen di Asia Pasifik juga memilih untuk kostomisasi kendaraan sesuai keinginan di mana 86 persen memprioritaskan opsi personalisasi saat memutuskan untuk melakukan pembelian, dan 92 persen dari manajer armada memiliki persyaratan yang sama.

Sementara hampir 80 persen pengambil keputusan dalam industri otomotif di dunia (77 persen di Asia Pasifik) mengakui konsumen memang berharap ada lebih banyak opsi kendaraan yang bisa dipersonalisasikan saat ini, sekitar 7 dari 10 mengatakan sulit untuk mengejar peningkatan permintaan kustomisasi ini.

Hasilnya, tiga dari empat produsen otomotif di dunia mengatakan membangun kemitraan dengan perusahaan teknologi untuk produksi generasi selanjutnya adalah prioritas utama. Jumlah ini lebih rendah di Asia Pasifik, masing-masing 72 persen dan 64 persen.

"Ini menjadi sinyal yang kuat bagi para pengambil keputusan di dunia otomotif, bahwa mereka harus berinvestasi secara proaktif pada teknologi yang tepat, sehingga bisa memformulasikan infrastruktur manufaktur yang lebih kuat, yang bisa melayani tuntutan konsumen yang semakin besar ini dengan lebih baik," kata Tan Aik Jin

Survei tersebut melibatkan 1.226 responden di dunia yang dilakukan mulai dari Agustus sampai September dengan meliputi para pengambil keputusan, manajer armada dan konsumen. Di Asia Pasifik, 350 responden yang disurvei berasal dari India, Greater China, Jepang, dan Korea Selatan.
 

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

 
 
 
Rekomendasi

Bus-truck.id

    Otorider.com