Saat ini hampir semua perusahaan otomotif membuat kendaraan berbasis energi listrik yang dinilai merupakan industri otomotif masa depan yang nantinya dapat menurunkan emisi karbon. Bahkan pemerintah Indonesia memberikan subsidi supaya kendaraan listrik menjadi pilihan masyarakat.
Namun, tidak bagi Toyota. CEO baru Toyota Koji Sato meyakini bahwa tren masa depan kendaraan ramah lingkungan untuk menuju netralitas karbon adalah dengan menggunakan hidrogen.
"Kami ingin memastikan bahwa hidrogen tetap menjadi pilihan yang layak. Kami membutuhkan rantai pasokan produksi dan transportasi. Kecuali kami melihat evolusi di sana, kami tidak dapat mengharapkan peningkatan volume dalam penggunaan energi," kata Sato dikutip dari InsideEv, Senin (20/3).
Sato juga tidak menolak mobil listrik, dia akan tetap ikut mengikuti para produsen otomotif untuk mencapai netralitas karbon pada saat ini, yakni melalui garis elektrifikasi.
"Kami melakukan upaya penuh dalam segala hal. Penting untuk tetap fleksibel guna menyesuaikan produk dan energi dengan kebutuhan netral karbon yang berbeda di pasar yang berbeda," kata Sato.
Perlu diketahui, Toyota saat ini punya mobil hidrogen yakni Toyota Mirai yang dijual secara eksklusif di California, Amerika Serikat karena tidak ada negara bagian lain yang memiliki infrastruktur bahan bakar yang diperlukan.
Mobil ini juga mencatatkan namanya di Guinness World Record yakni jarak terjauh yang ditempuh oleh kendaraan listrik sel bahan bakar hidrogen, setelah mencatat sekitar 845 mil atau jika dikonversi sekitar 1.359 km, dalam sekali pengisian hidrogen.