OTODRIVER - Belum lama ini, pabrikan mobil asal Jepang yakni Mitsubishi Motors menarik diri dari pasar otomotif China dan akan menutup pabrik, hal itu dikarenakan kalah bersaing dengan mobil listrik lokal.
Namun, apa yang menyebabkan mobil listrik China begitu perkasa? Bahkan salah satu produsen mobil listrik BYD sudah mulai memimpin penjualan mobil listrik dunia bersama Tesla. Executive President BYD & CEO BYD Amerika, Stella Li mengatakan ada sejumlah hal disuguhkan pada calon pembeli mobil listrik China. Misal value lebih pada desain interior, inovasi dan teknologi.
"Para produsen EV di China berfokus pada inovasi. Mereka berkompetisi untuk membawa fitur teknologi tinggi dan desain mewah agar mobil dapat lebih dinikmati," kata Stella dikutip Motortrend, Rabu (11/10).
Ia juga mengungkapkan merek China lebih memberikan nilai lebih pada inovasi dan fitur mumpuni yang dapat mengakomodir kebutuhan konsumen. "Sekarang kita punya Dolphin, diluncurkan dengan harga terjangkau. Tapi ketika pintu dibuka terlihat tidak murah, premium dan berteknologi tinggi," ujar Stella.
Berdasarkan data Bloomberg, jelang akhir tahun ini semua mobil elektrifikasi BYD sudah mengantongi penjualan 431.603 unit, atau meroket 23 persen dari periode sebelumnya. Dimana hampir mendekati Tesla dijual lebih mahal, sekitar 435.059 unit.
Di Indonesia sendiri, Wuling Air ev yang juga pabrikan asal China populasi produknya sudah mencapai angka 11 ribu unit sejak pertama kali dikenalkan pada Agustus 2022. "Sekitar 11 ribuan lebih sementara yang paling laris varian Air ev Long Range. Sekarang berkontribusi sekitar 90 persen dari penjualan," ungkap Direktur Pemasaran Wuling Motors Indonesia, Dian Asmahani pada Kamis (5/10).
Mobil listrik mini ini juga telah mampu mengharumkan nama Wuling dalam penjualan di Indonesia. Pasalnya telah melebihi model terlaris sebelumnya, yakni Wuling Confero. "Jika tahun lalu, nomor dua adalah Air ev, pertama Confero. Jadi sekarang memang sudah ada pergeseran," papar Dian. (GIN)