Saat perusahaan otomotif lainya sudah memiliki dua atau empat lebih produk mobil listriknya, produsen asal Jepang Toyota hanya baru memiliki satu yaitu bZ4x. Hal ini justru mendapat kritikan di mana saat ini dunia sedang beralih ke elektrifikasi.
Tapi Toyota tampak akan membungkam semua kritikan tersebut, di mana mereka akan membuat mobil listrik yang sanggup dikemudikan dengan jangkauan lebih dari 600 mil (965 kilometer) dari tahun 2026 dan sekitar 900 mil (1.448 km) dengan sekali pengisian daya setelah tahun 2028.
Strategi ini dikemukakan para eksekutif Toyota untuk pertama kalinya pada bulan ini di fasilitas Higashi-Fuji Technical Center. Toyota menunjukkan bahwa perusahaan tidak tertinggal melainkan punya teknologi dan sistem produksi untuk menghasilkan kendaraan listrik tercanggih mulai 2026.
"Kami menjadi pemimpin dunia dalam baterai. Kami akan membutuhkan variasi baterai, seperti kami punya variasi berbeda pada mesin. Penting membuat baterai ini kompatibel dengan model apa pun," ujar Chief Technology Officer Hiroki Nakajima, dikutip dari Inside EV, Jumat (16/6).
Toyota juga sedang mengerjakan peluncuran baterai lithium-ion generasi berikutnya, di mana akan memiliki jarak tempuh yang jauh lebih besar daripada versi jarak jauh saat ini dari Tesla Model Y yang ditenagai oleh baterai lithium-ion saat ini.
Jarak tempuh sendiri, menjadi masalah utama dalam transisi ke kendaraan listrik, dan baterai solid-state diklaim mampu menyimpan energi lebih banyak daripada baterai elektrolit cair saat ini, sehingga meningkatkan jarak tempuh kendaraan. Produsen mobil dan analis mengharapkan baterai ini dapat mempercepat transisi ke kendaraan listrik.