Porsche mengumumkan pada pengiriman semester pertama tahun 2022 turun 5 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Porsche, yang rencananya akan didaftarkan oleh pemiliknya Volkswagen di pasar saham pada akhir tahun ini, menargetkan laba atas penjualan 20 persen atau lebih, dengan target 17-18 persen untuk 2022. Namun, malah mengalami penurunan pengiriman 5 persen pada paruh pertama tahun 2022 dengan penjualan di China turun 16 persen.
Dalam pernyataan resminya, dipengaruhi oleh situasi pandemi COVID-19 di China dan pasar lainnya serta tantangan terkait rantai pasokan dan logistik yang masih terganggu.
"Kami berharap paruh kedua tahun ini menjadi dinamis. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami optimis tentang masa depan dan bertekad untuk terus melangkah maju dengan bulan-bulan yang tersisa di tahun ini," kata direktur Porsche yang mengurusi penjualan dan pemasaran Detlev von Platen, Senin (19/7).
Ia menambahkan, pada semester pertama bervariasi dan angka pengiriman untuk berbagai wilayah dan pasar bersifat heterogen. Di Eropa, jumlah pengiriman kendaraan naik menjadi 43.087 unit. Ini adalah peningkatan dari tahun ke tahun sebesar 7 persen dari periode yang kuat.
Sedangkan di China, Porsche hanya mengirimkan 40.681 kendaraan ke pelanggan meski terjadi penguncian akibat COVID-19 di wilayah itu selama berbulan-bulan. Di Amerika Serikat, Porsche mengirimkan 32.529 kendaraan ke pelanggan meskipun dihadapkan dengan kesulitan pengiriman dan transit.
Namun, permintaan tetap tinggi untuk model SUV, dengan pengiriman Cayenne ke pelanggan sebanyak 41.947 unit. Di tempat kedua diisi oleh Macan, dengan 38.039 pengiriman. Ikon mobil sport, 911, sebanyak 21.616 unit dikirimkan pelanggan di seluruh dunia.
Porsche juga mengirimkan model Taycan 18.877 unit ke pelanggan--meskipun ada keterbatasan produksi karena kemacetan rantai pasokan, yang secara khusus berdampak pada Porsche all-electric. Model Panamera terjual 15.604 unit, sementara 718 Boxster dan 718 Cayman sebanyak 9.777 unit.
Dikutip dari Reuters, Porsche sendiri mengharapkan pendapatan 38 miliar hingga 39 miliar atau 592 Triliun Rupiah euro pada 2022, lebih tinggi dibanding pendapatan 33,1 milia euro atau 501 Triliun rupiah pada 2021.
