Tak bisa dipungkiri, kecepatan truk tidak terlalu tinggi, baik di jalan non-tol maupun di jalan bebas hambatan. Beban yang berat serta spesifikasi yang dirancang bukan untuk kencang, menjadi sebabnya.
Namun, di kondisi saat ini, di mana mobil semakin laju, tak jarang kejadian tabrak belakang (terutama di jalan tol) kerap terjadi. Terlepas karena mobil terlalu kencang dari belakang atau truk yang sangat lambat, ada hal yang sebenarnya bisa dijadikan alat yang mampu mengurangi risiko kejadian fatal.
Pengaman belakang, atau Rear Underrun Protection (RUP) adalah alat yang bisa dipasang di buritan truk, mengingat badan truk yang tinggi, jika tertabrak dari belakang oleh mobil penumpang, maka mobil tersebut bisa 'masuk' ke kolong truk sehingga benturan ke kabin tak terelakkan. Jika ada pengaman belakang, yang fungsinya serupa dengan bumper yang tingginya tak terlalu jauh dibandingkan ketinggian bagian depan mobil pada umumnya, maka kasus mobil masuk kolong bisa terelakkan.
Lantas, apa yang bisa dilakukan dengan pengaman belakang ini? Mengingat kalau terlalu berat, akan menambah beban truk, sementara fungsi sebagai penahan yang kokoh juga dibutuhkan. Menurut Wijoyo Andriarko, dari Steelsmith, beberapa bahan besi bisa jadi pilihan. "Bisa pakai pipa dua inci, yang cukup ringan tapi bisa menahan beban," ujar lelaki yang bengkelnya di kawasan Cireundeu, Tangerang Selatan itu.
Malah lelaki yang disapa Angko itu, berpikir akan membuat yang ada crumple zone, sehingga bisa meredam benturan. "Seperti bumper Volvo," katanya. Tetapi, tentu hal ini sebanding dengan harga yang harus ditebus, karena banyak bahan yang digunakan.
Nah, kalau sudah ada pilihannya, tentu tinggal mengaplikasikannya pada truk. Sehingga keselamatan berkendara di jalan akan lebih baik lagi.