Hyundai Motor akan membangun pabrik khusus kendaraan listrik pertama di Korea Selatan, direncanakan produksi akan dimulai pada 2025 yang tertuang dalam sebuah pernyataan.
Pabrikan tersebut tak memberikan rincian lebih lanjut terkait model apa saja yang akan dibuat, namun nilai investasi yang besar yakni 63 triliun won (Rp82,5 Triliun) siap untuk membangun pabrik tersebut.
"Penjualan kendaraan bermesin pembakaran internal dijadwalkan akan dilarang di pasar tertentu sehingga pabrik EV baru sangat penting untuk kelangsungan hidup Hyundai Motor," kata Chang Moon-su, seorang analis di Hyundai Motor Securities, dikutip CNA.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh serikat pekerja. Dimana, perusahaan membuat rencana tersebut di tengah negosiasi upah yang sedang berlangsung.
Diketahui pada awal bulan ini para serikat pekerja Hyundai Motor di Korea Selatan berencana mogok kerja untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir. Aksi tersebut menuntut kenaikan upah sekaligus merupakan bentuk protes karena manajemen lebih memprioritaskan investasi luar negeri.
Seperti diketahui sebelumnya Hyundai Motor terakhir membuka pabrik baru di Korea Selatan pada tahun 1996, artinya sudah tiga dekade silam pabrikan tersebut tak memiliki pabrik baru.
Bicara keseriusan Hyundai terkait kendaraan listrik nampaknya tak main-main. Pabrikan tersebut sebelumnya mengatakan akan membangun fasilitas manufaktur EV dan baterai penuh di Georgia, Amerika Serikat.
Rencananya, fasilitas yang dicanangkan tersebut dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2023 dan mulai produksi pada tahun 2025.
Pabrikan Hyundai sendiri bukan nama baru untuk industri otomotif, apalagi untuk produksi mobil listrik. Saat ini Hyundai mengoperasikan pabrik yang terintegrasi terbesar di dunia yang berada di Ulsan.
Bahkan, di Ulsan sendiri dapat memproduksi 1,6 juta unit mobil setiap tahunnya. Kini, Hyundai terlihat lebih fokus dalam mobil listrik dengan membuat pabrik khusus di Korea Selatan.
