Paket E1, terdiri dari paket baterai lithium-ion 12,1 kWh, yang menghasilkan inverter 3.200 watt, dua konverter 30 kiloampere, serta alternator sekunder 51 volt dan dua port panel surya.
Menurut Airstream, inverter 3.200 watt yang digunakan itu telah dirancang untuk menyalurkan daya AC ke stopkontak dan semua peralatan di kendaraan. Daya tersebut juga digunakna untuk AC dan kompor listrik induksi berdaya 1.100 watt. Sedangkan konverter ganda 30 kiloampere, untuk digunakan ke lemari es dan semua lampu LED, baik di dalam maupun di luar kabin.
Pemanas kabin hidronik, dengan bahan bakar solar dari Timberline 2.0 serta sistem air panas juga sudah termasuk dalam pake E1 ini. Sistem pemanas ini, mendapat sumber yang sama dengan mesin Mercedes-Benz yang digunakan, sehingga tak perlu mencari sumber bahan bakar lainnya.
Alternator 51 volt kedua yang disebutkan di atas, memungkinkan baterai diisi ulang hingga kapasitas 30 persen, dengan sekadar 20 menit berkendara, serta pengisian penuh hanya dalam 2 jam.
“Paket E1 adalah inovasi besar untuk produk bermotor kami, dengan pengalaman yang disederhanakan yang menghasilkan tenaga lebih dari sebelumnya,” ujar Bob Wheeler, Presiden dan CEO Airstream. “Saat kami merancang peningkatan, tujuan kami adalah memberikan solusi inovatif kepada pemilik yang memungkinkan mereka lebih fokus pada pengalaman perjalanan. Baik Anda bekerja dari jalan raya, menuju selatan untuk musim dingin, atau ingin menghabiskan lebih banyak waktu di luar jaringan listrik, baterai yang kuat dari Paket E1 dan sistem kenyamanan sumber bahan bakar tunggal membuatnya lebih mudah dari sebelumnya untuk mendapatkan hasil maksimal dari Anda,” tambahnya.
Namun, apa yang didapat dari Airstream E1 tidaklah murah. Paket ini bisa didapat dengan harga mulai dari Rp 2,9 miliar.
