Volkswagen sedang mendapat musibah di Amerika Serikat, setelah data yang dimiliki vendor mereka bocor dan berdampak pada lebih dari 3,3 juta pelanggan serta calon pembeli di Amerika Utara.
Seperti dilansir Reuters, hampir semua yang terkena dampak adalah pelanggan saat ini atau calon pelanggan Audi, yang juga berada di bawah bendera VW.
Volkswagen Group of America mengatakan pada hari Jumat (11/6) bahwa pihak ketiga yang tidak sah memperoleh informasi pribadi terbatas tentang pelanggan dan pembeli yang tertarik dari vendor yang digunakan merek Audi Volkswagen dan beberapa diler AS dan Kanada untuk penjualan dan pemasaran digital.
Informasi tersebut dikumpulkan untuk penjualan dan pemasaran antara 2014 hingga 2019 dan berada dalam file elektronik yang ditinggalkan vendor tanpa jaminan.
Perusahaan mengatakan kepada regulator bahwa sebagian besar pelanggan hanya memiliki nomor telepon dan alamat email yang berpotensi terkena dampak pelanggaran data. Dalam beberapa kasus, data juga mencakup informasi tentang kendaraan yang dibeli, disewa, atau ditanyakan.
VW mengatakan 90 ribu pelanggan Audi dan calon pembeli memiliki data sensitif yang terpengaruh terkait dengan kelayakan pembelian atau sewa. VW mengatakan akan menawarkan layanan perlindungan kredit gratis kepada orang-orang itu.
Data sensitif terdiri dari nomor SIM di lebih dari 95 persen kasus. Sejumlah kecil catatan termasuk data tambahan seperti tanggal lahir, nomor jaminan sosial dan nomor rekening.
Pembuat mobil tidak percaya informasi sensitif terlibat di Kanada. Lebih dari 3,1 juta orang yang terkena dampak berada di Amerika Serikat.