Meski tahun ini diumumkan adanya pelarangan mudik, tidak menghalangi perusahaan otobus (PO) untuk menaikan harga tiketnya seperti saat normal jelang Lebaran.
Menanggapi hal ini, Rian Mahendra, Direktur PO Haryanto menjelaskan jika adanya kenaikan tiket jelang Lebaran sudah jadi sesuatu yang normal dari dulu hingga sekarang.
"Karena saat mudik, penumpang hanya ada dari arah barat (Jakarta), sedangkan dari timur (Jawa Tengah dan Jawa Timur), biasanya kosong. Padahal bus harus tetap kembali ke barat," urainya.
Kondisi sebaliknya terjadi pada saat arus balik. Di mana penumpang hanya ada dari arah timur. Sedangkan dari arah barat busnya terbilang lengang. Untuk itu disiasati dengan menaikkan harga tiket, agar biaya operasional seperti solar dan tol tetap terpenuhi.
Sebagai catatatn, sejumlah PO bahkan sudah mengumumkan adanya kenaikan tarif sejak pertengahan April hingga menjelang pelarangan mudik pada 6 Mei mendatang. Kenaikan terbilang progresif, makin dekat waktu pelarangan, maka tiketnya makin mahal.