Mesin diesel sepertinya menjadi jantung daya kendaraan yang paling retan tereliminasi. Tak hanya buntut dari dieselgate beberapa waktu silam, namun juga mesin semakin rumit dan mahal untuk mengejar standar emisi yang diterapkan.
Sehingga tak terlalu mengherankan juga mendengar kabar bahwa Hyundai berniat untuk menghentikan pengembangan mesin diesel baru. Seperti diwartakan Motor1, mengabarkan bawah Hyundai telah menghentikan pengembangan mesin dieselnya sejak paruh kedua 2020. Sehingga mesin diesel yang digunakan pada saat ini akan stagnan tanpa ada pengembangan di masa yang akan datang.
Hal ini bukan berarti Hyundai lantas serta merta menghentikan produksi mobil bermesin diesel. Setidaknya proses produksi akan terjadi sampai beberapa waktu ke depan sebelum pabrikan Korea Selatan tersebut benar-benar menghentikannya.
Sedangkan mesin bensin masih akan relevan untuk hadir, Hyundai memiliki skenario untuk menghadirkannya untuk menjadi jantung mobil hybrid ataupun plug-in hybrid.
Peraturan standar emisi Euro 7 diproyeksikan akan mulai berlaku pada pertengahan dekade ini di Benua Biru. Hal ini memicu hilangnya mesin diesel dan juga menjadi pupuk bagi EV untuk berkembang kian subur.
Hyundai telah berjanji untuk memiliki 23 mobil full electric yang dijual hingga tahun 2025. Salah satu paketnya adalah Ioniq 5 yang memulai debutnya bulan depan.