Relaksasi insentif pajak PPnBm pada mobil baru yang diumumkan pemerintah mulai Maret nanti digadang-gadang akan banyak memanjakan konsumen.
Di sisi lain, kebijakan itu diharap bisa menghidupkan banyak sektor di industri otomotif tanah air.
Ini diungkapkan oleh Dr. Ir. Riyanto M.Si, Senior Researcher LPEM FEB UI belum lama ini. Menurutnya, dari relaksasi pajak diharapkan akan ada hal yang lebih penting dari sekadar memanjakan konsumen mobil.
"Yang lebih penting buat ekonomi kita sebenarnya adalah insentif yang akan menimbulkan multiplayer effect. Punya dampak mengganda, akan meluas akan sektor-sektor yang terkait otomotif," ucapnya.
Efek tersebut menurutnya akan terjadi baik pada sektor pemasok bahan bakunya, industri komponen bahkan jasa penunjangnya. "Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi kita, sehingga ekonomi nanti bisa bergerak kembali," harapnya.
Lebih jauh menurutnya insentif ini memang dinanti oleh konsumen sejak tahun lalu. Yakni sekitar November, tapi saat itu belum jelas peraturannya.
Sedangkan sekarang sudah jelas dan pelaksanaannya akan dilakukan di bulan Maret. Maka harapannya bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membeli mobil.
"Apalagi menjelang lebaran, biasanya permintaan naik. Kita hitung dilihat elastisitasnya di segmen paling gemuk seperti Avanza. Demand mobil naik. Cukup mendorong aktivitas sektor otomotif," pungkasnya.