Tesla mengumumkan hasil penjualan mobil mereka yang mencatat kinerja positif di tengah pandemi virus Corona. Pabrikan mobil listrik ini berhasil membukukan pengiriman sebanyak 90.652 unit pada April hingga Juni 2020.
Padahal beberapa minggu yang lalu, Wall Street memperkirakan Tesla hanya mampu mengirim sekitar 60.000 hingga 70.000 kendaraan selama kuartal kedua 2020. Prediksi ini sejalan dengan penurunan industri otomotif secara keseluruhan karena terpaan pandemi Corona secara global.
Dalam keterangan resminya, Tesla memproduksi lebih dari 82.000 kendaraan dan mengirimkan sekitar 90.650 kendaraan di kuartal kedua. Rinciannya, Tesla model 3 dan Y menjadi tulang punggung penjualan, sudah diproduksi sebanyak 75.496 dan dikirim 80.050. Sedangkan S dan X total produksi 6.326 unit dan pengiriman 10.600 unit.
Tesla sebenarnya juga terdampak dengan pandemi corona. Mereka harus menutup pabriknya sesuai kebijakan pemerintah Amerika Serikat. Tesla sempat membandel dengan tetap beroperasi saat kewajiban menutup pabrik ditetapkan. Meski begitu pabrik dan jualan mereka di Cina masih beroperasi normal, dan bahkan diklaim mencatatkan rekor penjualan baru.
"Sepertinya produksi dan permintaan mobil Tesla di Cina mulai bangkit dan akan menjadi kunci pertumbuhan mereka pada kuartal berikutnya. Meski, bulan-bulan ke depan tetap akan menjadi tantangan besar," ucap Daniel Ives, analis Webush.
Terbaru, perusahaan milik Elon Musk ini berhasil mengalahkan pabrikan Jepang, Toyota, sebagai perusahaan paling bernilai. Mengutip dari Drive, saham Tesla naik 4% atau menjadi USD 1.120 (Rp 16,250 juta) per saham pada perdagangan hari Rabu (1/7). Nilai kapitalisasi Tesla pun meroket hingga USD 209,5 miliar, sekaligus mengalahkan Toyota yang kini punya valuasi sebesar USD 202 miliar.