Nasib Toyota Sienta seolah tidak bersinar. Padahal Sienta merupakan MPV sejati yang secara harga bukanlah produk mewah, hanya satu klik di atas Toyota Avanza selaku pemegang gelar mobil sejuta umat.
Bahkan sempat sayup-sayup gosip sampai ke telinga OtoDriver bahwa Sienta akan segera berakhir penjualannya di tanah air. Hal itu langsung dibantah oleh Dimas Aska, Interactive Communication Department Head PT Toyota Astra Motor.
Walau Sienta menjadi satu-satunya pemain di segmennya, MPV sliding door start from Rp 250 jutaan, namun Dimas tak menampik bahwa potensi penjualan di kelas tersebut tidak besar.
Foto: Danu - Jakarta
Itu baru alasan pertama kenapa penjualan Sienta tak bergairah. Yang kedua adalah, Sienta sudah laris di awal. Maksudnya adalah, saat meluncur perdana di Indonesia pada 2017, Toyota mengaku sudah berhasil mendapati penjualan yang tinggi terhadap Sienta.
"Market Sienta itu tidak terlalu besar sebenarnya, bahkan market itu sudah kami fullfil banget saat pertama kali launching pada 2017. Besar sekali permintaannya saat itu, karena market itu kosong waktu itu. Nah seiring berjalannya waktu, tidak mungkin konsumen di market itu beli mobil yang sama lagi. Jadi memang sudah diperkirakan Sienta ini secara volume sangat besar di "depan" karena marketnya kosong, pelan-pelan market itu mengecil karena konsumennya belum perlu ganti mobil," jelas Dimas Aska melalui sambungan telepon dengan kami kemarin (15/4).
Mungkin kondisi serupa juga yang membuat Honda tak tahan menjual Freed hingga akhirnya memutuskan tak lagi menjualnya. Tapi Dimas sebagai representasi Toyota Indonesia menampik gosip yang menyebut Sienta segera setop dijual.
"Sienta itu tidak akan dihilangkan, masih ada kok yang beli. Masih, kami masih mempertahankan (siklus ganti mobil itu). Kondisinya market ini tidak besar, tapi harus diakui ada," yakin Dimas.