Toyota Prius PHEV akhirnya dipasarkan untuk pasar Indonesia. Namun sejauh ini mobil berteknologi plug-in hybrid hanya dijual untuk konsumen fleet. Dijelaskan Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy harga satu unit mobil ini adalah Rp 884 juta on the road (OTR).
“Dengan kehadiran Prius PHEV ini, kami berharap dinamika pasar kendaraan elektrifikasi semakin tinggi sehingga tujuan untuk akselerasi kendaraan elektrifikasi bisa tercapai. Ke depannya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kami tentu akan terus melengkapi segmen mobil di Indonesia dengan berbagai line-up, termasuk Battery Electric Vehicle (BEV),” terangnya.
(Baca juga:Toyota Prius PHEV Segera Mengaspal di Indonesia Jadi Armada Online)
Selasa kemarin (17/3), TAM sekaligus mengumumkan kalau mereka juga mengikat kolaborasi dengan GoFleet, perusahaan penyedia dan pengelola kendaraan online yang masih berafiliasi dengna Gojek. Sejauh ini sudah ada lima unit yang akan dioperasikan.
Meski sudah memasarkan unit mobil berteknologikan plug-in hybrid ini untuk konsumen borongan, TAM belum berancana menjualnya secara retail alias konsumen peresorangan. Anton mengatakan mereka masih akan memperlajari terlebih dahulu keigninan pasr terkait mobil berjantung penggerak ganda.
(Baca juga:Toyota Pastikan Harga Prius di Bawah RP 1 Milyar)
Anton menambahkan, harapannya kehadiran Toyota Prius PHEV bisa semakin memopulerkan mobil listrik. Selain itu akan ada semakin banyak masyarakat yang bisa merasakan pengalaman berkendara dengan kendaraan ramah lingkungan ini.
Memanfaatkan teknologi plug-in hybrid, Toyota Prius PHEV memadukan mesin bensin dengan motor listrik. Mesin bensin yang digunakan adalah 2ZR-FXE Single VVT-i berkapasitas 1.797 cc. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 96 hp pada 5.200 rpm, sedangkan torsin maksimalnya mencapai 142 Nm pada 3.600 rpm. Sedangkan daya maksimal yang dihasilkan dari motor listrik sebesar 70 hp.
Memanfaatkan baterai dengan kapasitas 8,8 kW mobil ini dapat menempuh jarak maksimal 68,2 km, jika hanya mengoptimalkan motor listriknya. Unit yang ada dipasarkan sejauh ini menganut spesifikasi produk global mengingat unitnya masih diimpor utuh (CBU) dari Jepang.