Sebagai market leader sektor otomotif di Indonesia, Toyota dituntut untuk selalu menjadi yang terdepan. Salah satu upaya yang kerap mereka galakan dalam beberapa tahun belakangan adalah lewat layanan berbasis digital.
Dijelaskan Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy hal ini tidak lepas dari kebiasaan konsumen yang mulai bergeser. Mayoritas konsumen kini mencari informasi sebelum membeli mobil melalui beragam media berbasis online.
"Berdasar survei kita, lebih dari 60 persen konsumen itu mencari informasi mobil secara online. Mencari informasi itu mulai dari cari tau spesifikasi, harga, komparasi, dan lain sebagainya dilakukan lewat YouTube, lihat review juga. Jadi saat ke showroom itu biasa sudah di posisi hampir memutuskan, tinggal melihat atau mungkin test drive dan mengatahui penawran," terangnya.
Dia menambahkan oleh sebab itu mereka berniat meningkatkan pendekatan layanan berbasis digital. Potensinya juga cukup besar. Anton mencontohkan dari jutaan pengunjung situs resmi Toyota saja setiap bulannya bisa dijaring sekitar 3 ribu prospek konsumen. "Angka segitu cukup banyak karena penjualan kita tiap bulan kan hampir 30 ribu," terang dia lagi.
Foto: Jason
Upaya untuk terus berinovasi
Salah satu bukti nyata upaya PT TAM serius di layanan berbasis digital adalah lewat kompetisi pengembangan layanan digital bertajuk Toyota Fun/Code 2019. Akhir pekan lalu acara yang baru pertama kali dilangsungkan ini mencapai puncaknya.
Dalam acara puncak berkonsep Hackday, tercatat 775 peserta yang tersebar dalam 593 tim. Mereka kemudian mengajukan ide proposal, sebagian besar memilih subtema ownership experience dengan komposisi 32% dari total ide, diikuti education dengan 22%, value chain & trade in dengan 19%, eco driving dengan 18%, dan disability dengan 9%. Melalui penilaian tim juri, 70 tim terbaik berhasil lolos ke babak final.
Ke-70 tim ini kemudian diberi kesempatan untuk melakukan proses coding pada tahap HackDay yang berlangsung nonstop selama 24 jam pada 2-3 November 2019. Melalui proses coding atau pengembangan aplikasi (application development), dewan juri menyaring 70 tim menjadi 8 tim yang mendapat kesempatan untuk melakukan presentasi dan demo aplikasi. Penilaian dilakukan berdasarkan kesiapan aplikasi, fitur dan kegunaan, masalah yang bisa diselesaikan, potensi pengembangan, kemudahan tampilan dan kegunaan ,dan kesesuaian dengan tema.
"Kami berharap aplikasi digital yang menjadi pemenang ini mampu terus berkembang secara berkelanjutan sebagai sebuah bisnis rintisan, dan mendukung Toyota dalam upaya makin meningkatkan pengalaman berkendara terbaik bagi masyarakat di Indonesia, serta dapat menjadi solusi dalam masalah otomotif, seperti keselamatan berkendara, mengurangi frekuensi kecelakaan, dan juga layanan kendaraan,” ujar Anton kala ditemui kala itu.
elalui seleksi dewan juri, dari 593 tim yang mengajukan ide proposal, sebagian besar memilih subtema ownership experience dengan komposisi 32% dari total ide, diikuti education dengan 22%, value chain & trade in dengan 19%, eco driving dengan 18%, dan disability dengan 9%. Melalui penilaian tim juri, 70 tim terbaik berhasil lolos ke babak final.
Berdasarkan hasil penilaian akhir dari dewan juri, tim “Ga Chibi” yang menghadirkan aplikasi RENTO berhasil mendapatkan nilai tertinggi sehingga berhak meraih predikat juara pertama Toyota Fun/Code. Juara kedua diraih Tim “NL_Lone” yang menghadirkan aplikasi digital DEFINO (Deaf Assistant of Toyota). Sedangkan juara ketiga diraih Tim “Focus AR” dengan ide aplikasi IMMERSIVE EDU.
Rangkaian Toyota Fun/Code telah berlangsung sejak Agustus 2019, dimulai dengan roadshow untuk mensosialisasikan program kompetisi ini dan sekaligus memberikan workshop kepada peminat. Roadshow diselenggarakan di tiga kota besar yaitu Jakarta pada 29 Agustus, Bandung pada 12 September, dan Jogjakarta pada 19 September. Tahap pendaftaran dimulai pada 8 Agustus 2019 secara online melalui website https://toyotafuncode.id.
Teks: Alfons, Jason
Foto: Jason