OtoDriver mendapat kesempatan emas untuk melihat langsung mobil baru Mitsubishi yang akan resmi meluncur pekan. Kesempatan ini berlangsung pada 24 Oktober 2019 lalu, di Jepang.
Kami bersama beberapa media nasional berkesempatan menyambangi Proving Ground Mitsubishi di Okazaki, Nagoya, Jepang untuk menemui Crossover MPV ini setelah sehari sebelumnya melakukan liputan Tokyo Motor Show 2019.
Informasi mengenai spesies baru mobil berlambang tiga berlian itu sejak awal memang tertutup rapat. Tebakan-tebakan selama di perjalanan tak ada satu pun menjadi bayangan. Hingga ketika tiba di Okazaki, kami dipertemukan dengan para "bidan" Crossover MPV ini di sebuah ruangan cukup besar sebelum pengetesan mobil dimulai.
Di dalamnya sudah menunggu Minoru Uehara, CPS Team B&C Seg-1, yang juga merupakan salah satu tim dari Tsunehiro Kunimoto, kepala desainer Mitsubishi yang menjabat sebagai Corporate Vice President Division General Manager, Design Division, Mitsubishi Motors Corporation (MMC). Uehara dimandat untuk menjelaskan latar belakang lahirnya Crossover MPV Mitsubishi, yang hingga artikel ini disusun belum ketahuan namanya.
Intinya, kesuksesan Xpander di tanah air disebut menjadi salah satu pengaruh kelahiran Crossover MPV ini. Tentu sukses yang diraih dirunut dari segala aspek. Mulai desain yang cukup menggemparkan di kelasnya, kenyaman, layanan purnajual yang baik hingga respons positif masyarakat Indonesia. Bahkan kerberhasilan dari sisi ekspor ke global market juga menjadi poin tambahan.
Crossover MPV ini jika disimpulkan kira-kira sanggup membawa keluarga besar seperti Xpander, namun memiliki kemampuan jelajah layaknya SUV dan kepemilikan lebih mudah jika dilihat dari sisi harga. Demikian isi presentasi para engineer tersebut jika dirangkum.
Waktu yang sangat kami nanti-nanti akhirnya tiba, melihat langsung mobil baru ini! Saat tim MMC membuka penutupnya, OtoDriver cukup lama memelototi keseluruhan desain luar mobil 7 seater ini.
Dan jujur saja, penampakkannya tidak menggemparkan seperti Xpander, yang saat itu kami juga menjadi saksi pertama kelahirannya. Ini lantaran secara sekilas desain keseluruhan memang mirip Xpander yang saat itu benar-benar memiliki wajah baru dalam kelas LMPV.
Namun begitu, ada juga perbedaan yang lumayan signifikan dari total desain. Bagian depan misalnya, ketika diperhatikan lebih seksama terlihat lebih kokoh dan solid. Ini sangat terpengaruh dari beberapa hal. Misalnya, walau sama-sama menganut desain Dynamic Shield, sentuhan baru pada tarikan bentuk gril membuat mobil tampak lebih galak namun kekinian.
Foto: Facebook (Motuba)
Terdapat penambahan side garnish yang bernuansa hitam di bagian bawah bodi. Tepatnya di bagian bawah pintu yang garisnya menyatu dengan bawah bumper depan dan belakang. Komponen yang sepertinya berbahan mirip bumper ini, juga memiliki kontur kotak-kotak, yang jujur saja memperkuat kesan kokoh tadi.
Yang cukup kuat membuat beda juga adalah penerapan roof rail yang tidak ditemukan pada Xpander. Pada sisi bawah, roda menggunakan diameter cukup besar, yakni 17 inci. “Suspensi diseting ulang khusus untuk crossover, sehingga tetap nyaman dan menghilangkan gejala limbung dan terasa seperti real SUV,” jelas Uehara.
Bisa diklaim mobil ini menjadi paling jauh dari permukaan ketimbang kompetitornya bahkan terhadap Low SUV hingga Small MPV. Dengan demikian, bisa kami bilang mobil baru ini cukup mengekspresikan bahwa ia siap diajak ke mana saja dan kapan saja.
Editor: Danu