Harga mobil baru yang dijual di Indonesia mendapat pengaruh dari berbagai hal atas dinamika perubahan nominalnya. Toyota selaku merek yang dikenal terlaris di Indonesia, menyebut hal yang krusial dari pengaruh perubahan harga adalah nilai tukar mata uang.
Menurut Fransiscus Soerjopranoto selaku Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) cukup krusial dalam pengaruhnya ke perubahan harga mobil yang dijualnya.
"Kalau Dolar (AS) di atas Rp 14 ribu terus selama 3 bulan lebih, maka dipastikan harga mobil naik. Supplier-supplier kami juga pasti rugi itu (kalau tak naikkan harga)," kata Soerjo saat kami temui di daerah Jakarta Pusat pada Sabtu (23/6) lalu.
Ia menyebut seperti itu sebab saat ini Rupiah memang sedang melemah terhadap Dolar AS. Dari pantauan kami pada Minggu, 24 Juni 2018, kurs Rupiah Rp 14.089 per Dolar AS.
Namun saat ini harga semua line up Toyota, setidaknya di area Jabodetabek, belum mengalami perubahan. Selain kurs, biaya bea balik nama atau yang disingkat BBN juga jadi faktor APM menaikkan harga produknya.
Semoga saja sampai GIIAS 2018 mendatang semua harga mobil baru tak terkerek naik.