Suzuki dikabarkan akan hengkang dari Tiongkok. Desas-desus rencana berhentinya kegiatan bisnis Suzuki di negara tirai bambu ini tengah santer diberitakan media lokal dan internasional.
Lantas apa penyebabnya berita ini muncul? Seperti yang dilaporkan NHK World (19/6), pabrikan berlogo S ini sepertinya kian sulit berkompetisi dengan kompetitor lokal yang jumlahnya tak sedikit.
Saat ini pasar domestik Tiongkok dianggap Suzuki pusat tak lagi menyumbangkan laba yang menjanjikan dibanding beberapa pasar di negara lain. Maka kini Tiongkok dianggap sebagai negara dengan konsentrasi kecil.
Suzuki yang hampir dua dekade eksis di Tiongkok kabarnya akan hengkang dan fokus pada negara lain yang penjualannya besar, salah satunya adalah India.
Saat ini kabarnya tengah berlangsung perundingan Suzuki dengan mitra strategis lokalnya bernama Changan Automobile. Sebelumnya di awal Juni 2018 Suzuki lebih dahulu putus hubungan dengan joint venture-nya, yakni Changhe Suzuki Automobile.
Dengan meninggalkan Tiongkok dan fokus di India, Suzuki berharap bisa meningkatkan pengembangan produk dan peningkatan penjualan di negara beribukota di New Delhi itu. Sebagai catatan, Suzuki mengukir penjualan sekitar 1,6 juta unit di India tahun lalu.
Namun sampai berita ini disusun, belum diketahui secara pasti kapan pastinya Suzuki sepenuhnya hengkang dari Tiongkok. Divestasi Suzuki di Tiongkok nantinya menjadikan tak adanya lagi kegiatan produksi dan penjualan resmi di negara tersebut.