General Motors Indonesia selaku Agen Pemegang Merek (APM) Chevrolet di Indonesia tak mau kehabisan akal. Meski krisis mendera mereka di akhir tahun 2014 lalu, ternyata diam-diam pabrikan ini dikabarkan sedang menyiapkan model Compact SUV untuk bersaing dengan Honda HR-V, Nissan Juke, dan Ford Ecosport.
"Di GIIAS 2015 ini kami akan menyiapkan sebuah model baru, beserta facelift untuk beberapa tipe," buka Direktur Marketing PT General Motors Indonesia, Meilita Iskandar, di sela-sela acara buka puasa bersama, kemarin (22/6) di kawasan Kuningan, Jakarta. Meski tak menyebut model baru apa yang bakal diperkenalkan di GIIAS nanti, Meilita menyebut kalau produk ini juga akan dijual di Indonesia memenuhi permintaan pasar.
Namun, informasi tak berhenti sampai di situ. Sumber kami di dalam GM Indonesia menyebutkan kalau mereka serius mempertimbangkan untuk memasukkan Trax. SUV kompak ini akan bertarung di kelas Compact SUV. Sebetulnya Trax sendiri bukan barang baru, karena sejak 2013 mobil ini sudah ada di negara-negara lain. Bahkan di Australia dijual dengan nama Holden Trax serta di Eropa juga hadir dengan nama Opel Mokka.
Seperti diberitakan beberapa bulan lalu, GM Indonesia sebenarnya sedang menghadapi krisis dengan dihentikannya proses produksi Spin di fasilitas produksi GM Indonesia Bekasi, Jawa Barat. Tapi Meilita menjamin bahwa Chevrolet akan terus eksis. Menurutnya, tak penting mobil itu diproduksi di mana, yang utama adalah tetap menyediakan produk sesuai keinginan pasar serta menjamin layanan purnajual.
Artinya bila masuk, Trax kemungkinan bakal diimpor alias CBU. Pemilihan mesin yang akan dipakai juga akan sedikit tricky untuk GM Indonesia. Karena mobil ini tidak memiliki varian 1.500 cc, hanya 1.598 cc bertenaga 115 dk serta 1.364 cc turbo bertenaga 140 dk. Bila ingin memasukkan varian diesel, Trax juga tersedia dalam unit 1.686 cc turbo 130 dk dengan torsi 300 Nm.
Selain Trax, GM juga bakal merevisi Captiva serta Orlando dalam wujud facelift. Sedangkan untuk model muscle car seperti Corvette atau Camaro, Meilita menampiknya secara diplomatis, "Kami baru akan masukkan bila ada jumlah permintaan memadai dari pasar."