Ford Motor Indonesia (FMI) gulung tikar. Dikutip dari situs resminya ford.co.id (25/1) hari ini, mereka menjelaskan kalau telah membuat keputusan bisnis yang sulit untuk mundur dari seluruh operasi mereka di Indonesia pada paruh kedua tahun ini.
Lalu bagaimana dengan para pemilik mobil bermerek Amerika ini? Dalam pengumumannya Ford bilang kalau masih memberikan layanan penjualan, servis, dan garansi sampai beberapa waktu ke depan di tahun ini. Tentu ini bukan berita baik bila purnajual Ford terhenti di 2016.
Saat Otodriver.com hubungi, Bagus Susanto selaku Managing Director Ford Indonesia terdengar tidak aktif ponselnya. Namun kami berhasil menghubungi Lea Kartika Indra selaku Communication Director FMI. "Kami tetap berkomitmen melayani pemilik Ford, termasuk servis, garansi dan penyediaan spare parts. Bahkan yang membeli tahun ini juga akan dicover garansi hingga 3 tahun, untuk suku cadang akan lebih lama lagi."
Tapi ketika kami tanya siapa yang akan menjalankan bisnis bengkel resmi Ford di Indonesia, Lea belum bisa menjawab pasti. "Kami sedang menyusun rencana mengenai siapa yang memegang bengkel dan lokasi di mana saja. Kami akan beri keterangan lebih lanjut." Menurut Lea, FMI masih akan beroperasi hingga akhir tahun ini, dan menyadari bila konsumen menjadi resah. "Pengumuman ini juga dibuat supaya orang bisa memutuskan membeli Ford atau tidak. Tapi yang jelas kami akan tetap layani seperti biasa, begitu pula dengan purnajual dan garansi."
Dilihat dari surat pemberitahuannya, Ford tak secara gamblang menyebut alasan keputusan itu. Namun bocoran dari orang dalam, Ford Motor Company menganggap penjualan di Indonesia rugi terus. Apalagi ditambah gejolak ekonomi dunia yang belum reda. Dalam keterangan di situs resminya. Ford Indonesia juga mengucapkan terima kasih atas kesetiaan dan dukungan masyarakat Indonesia terhadap merek Ford.
Oh ya, selain Indonesia, Ford juga mengumumkan pengunduran diri dari pasar Jepang. Begitu menurut keterangan Lea. Kami juga sudah coba menghubungi nomor customer service yang ada di surat itu, namun petugas yang melayani tak bisa memberi keterangan apapun seputar pelayanan konsumen pasca-penutupan.
