OTODRIVER - Di saat brand-brand Jepang dan Eropa menggembangkan mobil listrik premium. Ford malah melakukan strategi berbeda dengan berniat menjual mobil listrik dengan harga yang terjangkau untuk bersaing dengan pabrikan China.
Seperti dilansir Arena Ev, pihaknya tidak ingin mengambil risiko berlebih ketika bermain di segmen elektrik. Pabrikan tersebut juga dilaporkan telah mengalihkan fokusnya ke pengembangan kendaraan listrik seharga 25 ribu dolar AS atau setara Rp 391.9 juta.
Dengan begitu, perusahaan secara tidak langsung akan menunda pembuatan SUV listrik tiga baris, karena dirasa masih belum diperlukan oleh para konsumen elektrik saat ini.
Ia menekankan bahwa jika produsen mobil tradisional tidak dapat menawarkan harga yang kompetitif, mereka berisiko kehilangan pangsa pasar yang signifikan. Rasa urgensi ini telah mendorong upaya Ford untuk menciptakan generasi baru kendaraan listrik yang hemat biaya.
Pemimpin proyek ambisius ini adalah Alan Clarke, seorang insinyur berpengalaman dengan rekam jejak yang terbukti. Dalam hal ini, Clarke memainkan peran penting dalam teknologi rekayasa yang hadir pada Tesla Model Y.
Ambisi Ford untuk menciptakan kendaraan listrik yang benar-benar terjangkau menggarisbawahi potensi perubahan dalam industri karena konsumen semakin menuntut pilihan kendaraan listrik yang hemat biaya.
Meski belum diketahui kapan mobil-mobil ini akan diluncurkan di jalanan, ada spekulasi bahwa mobil-mobil ini mungkin akan hadir dalam bentuk terbatas pada awal tahun 2026. (AB)