Salah satu sistem pendinginan mesin yang paling banyak digunakan adalah sistem pendingin air atau water cooled. Sesuai dengan namanya, sistem pendingin ini menggunakan media air (cairan) yang bahu membahu dengan radiator untuk mendinginkan temperatur mesin. Berkat sistem pendinginan water cooled, temperatur mesin relatif stabil untuk dioperasikan di berbagai kondisi dan iklim.
Pada awalnya, sistem pendinginan ini menggunakan air biasa, namun seiring dengan perkembangan cairan pendingin ini diberi beberapa formulasi untuk meningkatkan kinerjanya. Lalu mengapa radiator coolant memiliki warna yang cukup mencolok? Kerap kita lihat warnanya hijau terang.
“Untuk dongkrak performa, dahulu cairan coolant ditambahkan ethylene glycol (EG), antifreeze dan rust inhibitor (pencegah karat), yang kemudian dicampur air. Sayangnya komponen tambahan yakni EG mengandung racun,” terang Peter Dionisius, Product Development PT Autochem Industri pemegang Master Radiator Coolant.
“Agar menandakan cairan ini beracun, maka diberi warna fluorescent green,” sambung pria berkaca mata ini.
“Dalam perkembangannya, muncul bahan lain yang lebih ramah dan tidak beracun yakni propylene glycol (PG). Hanya saja pewarnaan tetap dilakukan, namun tujuannya lebih untuk menjadi sarana deteksi apabila terjadi kebocoran pada cooling system, di mana cairan berwarna tersebut akan lebih mudah terdeteksi,” tutupnya.