Meski belum umum, namun berwisata melalui perjalanan darat dengan kendaraan camper van akan jadi momen tak terlupakan bagi keluarga. Namun ada hal yang patut diperhatikan diluar kondisi kendaraan saat berwisata dengan camper van. Yaitu kondisi jalur yang akan ditempuh.
Pasalnya, tidak semua jalur bisa dan boleh dilalui oleh camper van, terutama yang berbasis truk medium. Salah satu kendalanya adalah tinggi kendaraan yang mencapai sekitar 3 meter. Kendala ditemui jika jalur yang dilalui terdapat portal kendaraan kecil yang umumnya bertinggi maksimal 2,1 meter.
Selain itu tinggi kabel-kabel gantung seperti telepon atau listrik di Indonesia yang belum standar bisa menjadi kendala. Salah satu contohnya dialami Keluarga Kusmajadi saat solar panel camper van mereka rusak tersangkut kabel di Sumatera Selatan.
Contohnya kompor dan penunjang daya listrik seperti solar panel. Juga perabotan lain layaknya rumah yang rawan berantakan saat guncangan di jalan jelek.
Terakhir, perhatikan jenis camper van atau motorhome yang dipakai. Jika mengandalkan basis truk engkel dengan bobot kurang dari 8 ton, maka semua kelas jalan, termasuk IIIC di Indonesia bisa dilalui.
Namun jika memakai basis bus besar dengan panjang lebih dari 12 meter dan bobot 8 ton, maka kelas jalan minimal yang boleh dilewati adalah tipe IIIB. Nah, sebelum hal yang merusak mood perjalanan seperti itu terjadi, lebih baik pertimbangkan rute perjalanan secara matang.