Saat ini Honda dikenal di Indonesia sebagai salah satu pembuat kendaraan penumpang yang cukup sukses. Namun pada suatu masa pabrikan berlogo H ini pernah dikenal di tanah air sebagai salah satu brand yang berkecimpung di dunia kendaraan komersial.
Saat hadir pertama kali di Indonesia, Honda justru tidak dikenal sebagai pembuat sedan ataupun kendaraan penumpang lainnya. Pabrikan asal Jepang ini awalnya dikenal dengan produk pikapnya yakni TN 360 dan dibawa masuk secara CBU ke Indonesia oleh PT Honda Imora Motor .
Honda TN 360 merupakan sosok Kei Car yang mengisi lembaran sejarah otomotif tanah air yang hadir pada akhir tahun 60-an. Sosok ini bersaing dengan Kei car lainnya seperti Suzuki ST20, Daihatsu S36 ataupun Subaru Sambar yang memperebutkan kue kendaraan komersial kecil di pasar Indonesia.
Khusus TN 360 ini mengusung mesin 4 tak 2 silinder SOHC berpendingin udara yang dicomot dari motor CB450 yang dipadu dengan transmisi manual 4 speed.
Guna mengejar regulasi Kei Car, mesin ini pun kemudian direduksi isi silindernya dari 450 cc menjadi 360 cc. Otomatis pemangkasan ini berimbas pada tenaga yang dihasilkannya dengan kailan maksimal 27 hp/7.000 rpm dn torsi 30 Nm/5.500 rpm.
Salah satu keistimewaan dari mesin mobil kei Honda ini adalah konsumsi bahan bakar yang mencapai 25 km/liter dan di atas kertas lebih irit dibanding rivalnya yang rata-rata bermesin 2 tak.
Dari segi konstruksi Honda TN terhitung lebih canggih dengan bodi monokok dengan subframe pada bagian belakang. Posisi mesin dan girboksnya dibenamkan pada bagian belakang tepat di bawah baknya. Hal ini memberikan kontribusi positif pada kestabilan kendaraan walaupun punya imbas pada daya tahan kendaraan. Sistem penggerak belakangnya lebih rumit dan tidak sekuat rivalnya yang menggunakan gardan solid.
Selama kiprahnya di Indonesia, Honda TN 360 mengalami beberapa penyegaran. Model awal menggunakan desain sepasang lampu utama dengan grill kecil yang terpisah di bagian bawah . Kemudian pada 1970 terjadi facelift pertama dengan hadirnya TN-III dengan ciri sepasang lampu dengan grill yang menyambung. Model TN-III bertahan hingga 1972 dan posisinya digantikan model facelift dengan nama TN-V yang punya empat lampu utama yang disusun secara vertikal. Pada baru ini, mesin mengalami revisi pada rasio kompresinya, hal ini erat hubungannya dengan perubahan perundangan Kei Car di Jepang.
Perubahan kembali terjadi pada 1975 dengan hadirnya tulisan TN7 pada emblem. Tak ada perubahan berarti selain emblem pada bagian eksteriornya. Namun TN7 ditambahkan seatbelt.
Di negeri asalnya, kiprah mobil ini rampung pada 1977, dengan munculnya penggantinya yakni Honda Acty. Hanya saja kondisi ini tidak terjadi di Indonesia di mana kemudian Honda Indonesia melakukan keputusan besar meninggalkan dunia kendaraan komersial dan lebih fokus ke kendaraan penumpang.
Bagi Indonesia, boleh dikatakan bahwa TN360 merupakan pikap pertama dan terakhir bagi Honda.