Secara umum, pihak karoseri dalam membuat satu desain sudah menggariskan beragam hal mendasar dari sebuah bus. Baik dari sisi teknis maupun estetika,”Namun kami tetap membuka kepada pemilik bus ataupun pemesan untuk juga bisa memberikan ide-idenya atas bus yang diinginkan bersamaan dengan panduan teknis dari tim desain serta produksi kami,” buka Nugroho Eko S., penggawang marketing dari karoseri Tentrem.
Berbincang di booth Tentrem di Hall 2 GIIAS 2023 (11/8), ditambahkan lagi oleh Nugroho bahwa pendapat dari pemesan bus merupakan kebutuhan lebih terperinci berdasarkan rute atau karakter jalan yang biasa dilewati oleh armada milik mereka.
Jika perbedaan detail tadi tidak diperhatikan, besar kemungkinan saat prosesi naik turun posisi bumper akan tersangkut pada bagian ponton penyeberangan ataupun dermaga. “Apalagi kalau ombak sedang bergejolak, bus harus bergerak lebih cepat supaya segera sampai di kapal atau dermaga. Bisa saja menunggu ombak reda, atau kapal yang lebih besar supaya bumper yang terlalu rendah aman tetapi itu kan bisa menambah waktu perjalanan yang signifikan,” jelasnya panjang lebar.
Desain bumper bus untuk rute antar pulau (kiri) sedikit berbeda desainnya dibandingkan yang akan dipakai untuk rute daratan
Menghindari kobocoran pada plafon saat hujan adalah salah satu penempatan lampu indikator ketinggian di dalam kabin
Jetbus 5 Adiputro juga sudah aplikasi lampu indikator ketinggian di posisi serupa
Hal lain yang juga merupakan inovasi karoseri asal Singosari, Kabupaten Malang, dan juga didorong masukan dari konsumen adalah soal penempatan lampu indikator ketinggian. Biasanya terdapat sepasang di bibir atap bus bagian depan maupun belakang. Kini berada di dalam kabin.
Perubahan posisi itu selain untuk menghindari potensi pecah akibat terkena hempasan ranting pohon. Sekaligus juga untuk memudahkan perawatan ketika lampu indikator mati. Termasuk juga bisa menjaga pendar lampu lebih awet.
Selain itu, dirilisnya varian “Grand Captain” juga didesain respon sejumlah operator bus untuk meningkatkan okupansi kelas premium yang tidak memakai bodi double decker. “Menambah dua jok tambahan di depan sudah signifikan dalam soal budget operasional, istilahnya dua penumpang di depan yang ‘traktir’ penumpang lain,” kekeh Nugroho.
Membuat bilik bernama “Priority” juga disebutkannya sebagai upaya pihak Tentrem untuk menjaga privasi penumpang wanita. Terutama yang sedang menyusui. “Penumpang yang lain tidak bisa mengintip ke bilik itu,” pungkasnya.
Ruang "Grand Captain" merupakan 'solusi cerdas' menaikkan okupansi penumpang ala bus double decker
Salah satu tujuan dibuatnya jok "Priority" untuk meningkatkan privasi penumpang wanita
Tentrem menyesuaikan gawai terbaru dari penumpang yang makin banyak memakai soket "Type C"
Baca juga : Ternyata Ini Wujud Utuh Scania K410CB Tentrem di GIIAS 2023
Baca juga : Tiga Avante Punya Tentrem Pakai Cat Spesial Asal Amerika