Saat ini banyak kendaraan listrik (electric vehicle, EV) dikembangkan. Tujuannya, menciptakan dunia yang lebih bersih dengan adanya kendaraan nol emisi tersebut. Namun ternyata, konsep bus setrum ini sudah direalisasikan oleh MAN, perusahaan pembuat kendaraan komersial dari Jerman.
Pada bulan Februari 1970, dunia dikejutkan dengan diluncurkannya bus listrik yang diberi nama MAN Electrobus. Seolah sama terkagum-kagumnya dengan penerbangan Apollo 13 ke bulan, banyak yang bertanya-tanya seperti apa bus tanpa bahan bakar fosil itu.
MAN Electrobus, mampu menampung 99 orang penumpang di dalamnya, seluruh kabin pun menjadi smoking area, karena di zamannya belum ada pembatasan ruang bagi perokok. Bus yang berukuran cukup besar ini, mampu melaju dengan kecepatan maksimal 60 kpj.
Jadi, ketika itu ada stasiun pengisian baterai dari RWE, untuk ditukar-pasang dengan baterai yang sudah kosong. Proses penukaran baterai yang disuplai dari Varta itu, dilakukan oleh RWE dan membutuhkan waktu sekitar 7 menit.
Tepat setahun setelah dilluncurkan (1971), MAN Electrobus yang menjadi sarana transportasi massal di Koblenz, telah menempuh 6.000 km, tanpa mengalami gangguan yang berarti.
Seiring dengan adanya Olimpiade di Munich pada tahun 1972, MAN Electrobus pun digunakan sebagai alat transport dari perkampungan atlet menuju lokasi pertandingan/perlombaan.
Kesuksesan di acara tersebut meyakinkan pemerintah kota Munchengladbach yang terus menggunakan bus listrik ini sebagai sarana transportasi massal, mulai tahun 1974 hingga 1979. Hanya saja, sudah ada pembaruan di bus ini, generasi kedua yang diberi kode SL-E ini memiliki jarak tempuh lebih jauh (80 km) dan mampu mengganti baterai dengan otomatis.
Kota lainnya pun menempuh langkah serupa. Dusseldorf dan Frankfurt am Main, juga menjadikan bus ini sebagai sarana transporasi massal.
Lima puluh tahun kemudian, MAN meluncurkan bus listrik canggih untuk diproduksi "Sekarang waktu dan pasar tepat untuk teknologi perintis ini dan kondisi kerangka politik yang tepat, kami dapat menawarkan kepada pelanggan kami e-bus sebagai kendaraan produksi," jelas Rudi Kuchta, Kepala Unit Bisnis Bus MAN Truck & Bus.
Masyarakat di Jerman, Spanyol, Luksemburg, Belgia, dan Prancis sekarang menguji MAN Lion's City E baru, sebagai alat transportasi sehari-hari mereka.