Seperti diulas di bagian pertama tulisan ini, tak terbantahkan, Karoseri Adi Putro memang menjadi trend setter industri karoseri bus di Indonesia sejak lama, yakni sejak tahun 1990-an ketika Adi Putro memperkenalkan model bus Travego yang fenomenal, kemudian disusul model Setra di awal 2000-an, lalu disusul lagi dengan model New Travego di medio 2000-an.
Adi Putro juga menjadi industri karoseri pertama yang memperkenalkan bus Neoplan dengan desain berstandar Neoplan, Eropa yang khas dengan keistimewaan kaki-kakinya yang menggunakan suspensi udara.
Bus yang dikembangkan di Indonesia dengan lisensi dari Neoplan, Jerman ini menggunakan basic chassis Mercedes-Benz OH 1521 Intercooler dengan front overhang lebih panjang. Sejumlah bus Neoplan buatan Adi Putro dibeli dan dioperasikan oleh sejumlah perusahaan otobus, seperti PO Safari Dharma Raya dan PO Bandung Express.
Saat ini Karoseri Adi Putro mengelola usaha karoseri dalam skala besar dan menjadi salah satu pemain karoseri nasional. Penggarapan bus di Karoseri Adi Putro menggunakan mesin cetak rangka sehingga hasilnya sangat presisi.
Untuk memenuhi kebutuhan komponen pembuatan bodi bus dari para pelanggannya, Karoseri Adi Putro memproduksi sendiri komponen-komponen bodi bus seperti cowl depan, cowl belakang, pintu penumpang, pintu bagasi dan lain-lain. Untuk komponen daun pintu, pintu bagasi, lantai menggunakan pelat galvanis. Begitu juga untuk rangka bodi. Bahan galvanis ini membuat bus jadi lebih tahan terhadap karat.
Mengutip informasi yang diunggah video Youtube 'Karoseri Adi Putro Melihat Pembuatan Jetbus' yang diunggah Diaz Transportasi, 31 Desember 2020, Karoseri Adi Putro kini mengelola workshop di atas lahan seluas 10 hektar dan mampu memproduksi 125 unit bus dan 100 unit minibus dalam sebulan dengan didukung 1.400 karyawan yang bekerja di berbagai lini produksi. Dalam keadaan normal, penggarapan satu unit bus sampai selesai memakan waktu sekitar satu bulan.