OTODRIVER - Mobil listrik menjadi peluang baru dalam dunia transportasi umum salah satunya dijadikan armada taksi.
Fenomena ini pun sudah nampak di Indonesia belakangan ini, tepatnya sejak Blue Bird menggunakan BYD E6, lalu kemudian disusul dengan penggunaan unit EV lainnya. Belakangan muncul perusahaan taksi Xanh SM dari Vietnam yang seluruhnya menggunakan taksi listrik produk VinFast dan sudah beroperasi di Indonesia.
Kemunculan EV sebagai armada taksi ini sepertinya memang sudah menjadi bidikan bagi beberapa pabrikan EV di Indonesia.

Senada dengan hal di atas. Sales Director of Chery Sales Indonesia (CSI), Budi Darmawan Jantania dalam kesempatan yang berbeda mengatakan bahwa akan terjadi perubahan besar dalam bisnis taksi. “Dunia transportasi terdapat shifting ke EV. Hal ini karena efisiensi sebuah EV dalam bisnis ini. Jelas EV punya biaya operasional rendah dan efisien,” terang Budi.
Budi tidak menampik bahwasanya Chery juga tengah melirik bisnis transportasi ini. Hanya saja ia belum bersedia menjelaskan secara lebih spesifik mengenai hal tersebut.
Selain itu terdapat juga Aion yang sepertinya telah menyelami kemungkinan ini.
Chief Executive Officer (CEO) Aion Indonesia, Andry Cui sedikit berbagi bahwasanya mobil listrik untuk bisnis taksi punya peluang yang cukup baik dan ia pun mengatakan ketertarikan Aion untuk terjun ke bidang tersebut. “Peluangnya cukup baik dan menarik, jadi mengapa tidak dikejar jika memang ada peluangnya,” ungkapnya saat ditemui belum lama ini.
Mengenai gelagat Aion itu sendiri sebenarnya sudah nampak sejak tahun lalu dengan diperkenalkanya Aion ES. Sedan BEV ini hadir dengan spesifikasi yang tidak terlampau tinggi dan juga digadang-gadang punya banderol yang relatif terjangkau yakni di bawah Rp 400 juta.
Aion ES ini pun terlebih dulu sudah dijadikan armada taksi di Thailand. (SS)