Hal yang paling mengganggu dari sebuah mobil listrik adalah saat mengisi daya baterainya. Bahkan pada pengisian supercharger sekalipun butuh waktu kurang lebih setengah jam hingga 45 menit. Waktu pengisian ini masih lebih lama dari mobil konvensional manapun.
Nio, produsen mobil listrik menawarkan solusi yang cukup brilian yakni swap baterai. Dengan kata lain dilakukan penggantian baterai yang sudah habis dengan yang sudah dicharge penuh. Walau demikian, sebuah mobil Nio masih bisa dicharge dengan cara konvensional.
Agar semuanya mungkin dilakukan maka Nio pun memberikan konsep membuat stasiun penggantian baterai untuk pengisian. Dan stasiun pengisian ini pun mulai disebar di berbagai tempat di Cina sejak tahun lalu.
Pabrikan mobil China itu berencana mempercepat pembangunan stasiun pertukaran baterai di seluruh Eropa, khususnya di Jerman, Swedia, Belanda, dan Denmark, hingga paruh kedua tahun ini.
Dikutip dari Reuters, Nio pun mengambil kemitraan dengan Shell dalam mengembangkan stasiun penukaran baterainya secara global, khususnya di Cina dan Eropa.
Produsen mobil itu akhirnya menargetkan pengoperasian 4.000 stasiun pertukaran baterai di seluruh dunia dengan sekitar seperempatnya berada di luar Negeri Tirai Bambu.
Dar sisi waktu, proses penggantian baterai ala Nio ini cukup cepat hanya butuh 3 hingga 5 menit saja. Penggantiannya cukup modern dan dipandu dengan teknologi laser