Mengikuti tren global dengan menghadirkan beragam kendaraan listrik, Renault mengharapkan penjualan mobil listrik (EV) dan hibridanya meningkat lebih dari dua kali lipat hingga 350 ribu unit pada 2021.
Seperti dilansir Reuters, hal ini sejalan dengan perusahaan yang berjuang untuk maju dalam pengalaman mengemudi yang lebih bersih.
Di tengah peraturan emisi yang lebih ketat, perusahaan mobil beralih ke kendaraan bertenaga baterai, pasar yang didominasi oleh pabrikan mobil Amerika Serikat Tesla dan Volkswagen dari Jerman, yang meningkatkan produksi dan investasi.
Hipotesis kerja Renault untuk tahun 2021 adalah penjualan kendaraan listrik yang mencapai 350 ribu unit, kata dua sumber yang mengetahui perkiraan internalnya. Itu termasuk sekitar 150 ribu kendaraan listrik penuh (full-electric) dan sekitar 200 ribu model hibrida, tambah mereka.
Angka tersebut hanya mencakup merek grup Renault dan Dacia, meskipun masih jauh ketinggalan dibandingkan merek Volkswagen yang telah mengirimkan 450 ribu unit kendaraan listrik tahun ini.
Sebetulnya Renault mengembangkan mobil listrik lebih awal daripada banyak pesaingnya, tetapi dorongan besar di seluruh industri telah mengubah bidangnya dan jadi tidak focus pada kegiatan produksi tersebut.
Di bawah CEO baru Luca de Meo, Renault yang merugi mencoba meningkatkan profitabilitasnya, mengendalikan jumlah model yang dibuatnya, dan bertaruh besar-besaran pada kendaraan listrik.
Grup ini bertujuan untuk menghasilkan 30 persen penjualan untuk merek Renault dari mobil listrik sepenuhnya pada tahun 2025, dengan 35 persen lainnya dari model hybrid.