Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2024. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda / Mobil Listrik

Krisis Energi Sebabkan Charging Biaya EV Jadi Horor

Mungkin ini suatu bentuk kekekalan energi di mana krisis minyak berubah menjadi krisi listrik
Mobil Listrik - Rabu, 24 Februari 2021 11:00 WIB
Penulis : Suryo Sudjatmiko


Kendaraan EV diperkirakan akan mengubah dominasi internal combustion engine (ICE) di jalanan dalam waktu beberapa dekade ke depan. Dengan demikian, akan mengurangi ketergantungan akan penggunaan minyak bumi secara signifikan, setidaknya untuk keperluan konsumsi kendaraan.

Dengan demikian tidak ada lagi krisis minyak dunia dan memberikan kualitas udara yang lebih baik di daerah perkotaan.

Namun demikian bukan berarti EV bakalan lolos dari krisis energi. Penderitaan pengguna EV bukan karena kelangkaan bahan bakar minyak, namun karena kelangkaan sumber daya listrik.

BACA JUGA

Dampaknya harga grosir listrik naik menjadi USD $9.000 (Rp 126.821.250 dengan kurs per USD di angka Rp 14.091.) untuk per megawatt hour. Artinya ada peningkatan 17.900% dari rata-rata yang biasa tercatat USD $50  (Rp 704.562) per megawatt hour. Sebagai catatan, tarif dasar di Texas cukup fluktuatif tergantung dengan kebutuhan pasar. Tentu tidak seperti di Indonesia yang berlaku flat dalam kondisi apapun.

Kenaikan ini tentunya berdampak juga dengan operasional mobil listrik. Dengan hitungan biaya yang ada saat ini sebuah mobil listrik membutuhkan biaya charging $9 (Rp 126.821) per kilowatt hour (kWh).

Sebagai contoh untuk mengisi penuh sebuah Nissan Leaf dengan battery berkekuatan 40 kWh, pemiliknya menghabiskan biaya $ 360 (Rp 5.072.850). Atau sebuah Hyundai Kona Electric dengan baterai 39,2 kWh mampu menghisap kantong pemiliknya sebesar Rp 5.523.770.

Lebih horor lagi jika harus mengisi Audi e-tron atau Tesla dengan kemasan baterai 100 kWh yang akan jatuh di angka Rp 14 jutaan.

Apa yang terjadi di Texas ini tentu tidak bersifat umum dan terjadi pada kasus tertentu saja.

Dalam hal ini EV bakalan berbagi sumber daya dengan kebutuhan manusia modern yang semakin tergantung dengan listrik.

Namun setidaknya dari kondisi tersebut terselip satu pesan bahwa kendaraan EV tidak bisa lolos dari krisis energi.


Tags Terkait :
Krisis Energi Krisis Listrik
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Road To GIIAS 2024
Artikel Terkait

Berita
Produksi Mobil Eropa Anjlog Karena Krisis Energi

1 tahun yang lalu


Berita
Krisis Energi, Biaya Cas Mobil Listrik di SPKLU Inggris Naik 42 Persen

1 tahun yang lalu


Berita
Setelah Semi Konduktor, Pabrikan Eropa Mulai Terancam Krisis Kaca

1 tahun yang lalu


Berita
Toyota Tegaskan Dunia Belum Siap untuk Kendaraan Listrik

1 tahun yang lalu


Berita
Volkswagen Ingatkan Dampak Perang Rusia-Ukraina Lebih Horor Dari Covid-19 + Kelangkaan Semikonduktor

2 tahun yang lalu


Berita
Jangan Seperti Program Bahan Bakar Gas, Era Kendaraan Listrik Harus Lanjut

1 tahun yang lalu


Berita
Ternyata Kendaran Listrik Bisa Selamatkan Indonesia dari Krisis

1 tahun yang lalu


Berita
Kenapa Masyarakat Masih Ragu Gunakan Mobil Listrik?

1 tahun yang lalu


Terkini

Berita
Tak Hanya Kalista, Geely Radar RD6 Bakal Hadir Juga Di Thailand Dengan Label Riddara

4 jam yang lalu


Berita
GWM Tank 300 Semakin Dekat Dengan Indonesia

4 jam yang lalu


Berita
Konsumen Pajero Sport-Fortuner Mulai Bergeser Ke Kijang Innova Zenix

6 jam yang lalu


Berita
Kona EV Yang Meluncur di GIIAS Sudah Menggunakan Baterai Produksi Lokal

7 jam yang lalu


Test Drive
Test Drive Citroen E-C3: Acung Jempol Untuk Kenyamanannya

11 jam yang lalu