Mahasiswa Indonesia tengah gencar mengembangkan mobil-mobil listrik. Kali ini hadir dari provinsi paling barat Indonesia, Aceh. Di mana para mahasiswa Universitas Syiah Kuala sukses meluncurkan mobil listrik yang diberi nama Glueh 1.0.
Mobil karya dari mahasiswa fakultas teknik ini diluncurkan pekan lalu. Dalam keterangannya, ketua Tim Malem Diwa, Muhammad Tajuddin menyebutkan, mobil listrik Glueh 1.0 dibuat oleh sepuluh mahasiswa dengan konsep city car.
Adapun spesifikasi mobil listrik Glueh 1.0 memiliki kapasitas baterai 4,2 kWh dan daya motor 3.500 watt. Beratnya mencapai 500 kg dengan kapasitas dua orang dan daya angkut bagasi 100 kg. Untuk daya tempuhnya diklaim mencapai 40 km dengan pengisian baterai sekitar 3-4 jam.
“Kecepatan maksimum belum dicoba karena baru empat bulan, tapi kita sudah tes kemarin maksimal 50 Km/jam. Sementara untuk soal kecepatan masih dalam proses, tapi dalam kontroler itu ada variasi kecepatannya. Jadi mungkin bisa 24 persen lebih dari itu,” urai Tajuddin.
Begitu pula untuk daya tahan baterai masih percobaan. Sebab, pihaknya belum menggunakan baterai khusus mobil listrik, tetapi masih memakai baterai deep cycle yang biasa digunakan untuk sistim energi surya.
Adapun untuk nama Glueh, Tajuddin mengungkapkan, adalah pemberian rektor USK diambil dari bahasa Aceh yang artinya Kancil. Untuk diketahui pula, mobil Glueh 1.0 ialah produk lanjutan dari Tim Malem Diwa.
Di mana sebelumnya juga telah melahirkan mobil listrik yang diberi nama Malem Diwa. Di saat yang sama, turut pula dikenalkan Phui, mobil listrik hasil penelitian dosen USK yang didanai Dikti.