Setiap model mobil yang dijual secara umum wajib menjalani uji tabrak alias crash test. Hal tersebut guna mengetahui seberapa aman mobil tersebut dan membuktikan kemampuan fitur-fitur keselamatan yang dimilikinya untuk melindungi penumpang.
Crash test yang dalam hal ini kerap dilakukan NCAP melibatkan empat orang penumpang yang diwakili boneka humanoid atau dummy yang ada di dalam kabin unit tes. Lantas untuk mobil penumpang dengan kapasitas 7 orang alias seven seater, mengapa tidak melipatkan 7 buah dummy di dalamnya?
Khairil Anwar Abu Kasim selaku Secretary General ASEAN NCAP mengungkap bahwa hingga kini, belum ada uji tabrak yang mengetes lebih dari 4 buah dummy.
“Sampai sekarang belum ada lembaga uji tabrak yang melibatkan lebih dari empat penumpang. Kurang dari empat penumpang ada. Misalkan mobil kei-car dan mobil dengan kapasitas dua penumpang,” ujar Khairil ketika diwawancarai di Karawang, Jawa Barat pada pekan lalu (14/11).
Masih menurutnya, mobil 7 seater memang populer di kawasan Asia Tenggara tapi tidak di bagian negara lainnya. “Sejatinya, mobil 7 Seater hanya populer di Asia khususnya Asia Tenggara. Banyak keluaga yang memiliki anggota keluarga lebih dari lima orang,” tambahnya.
Kesimpulannya, makin banyak dummy, makin banyak data yang harus dikumpulkan.
“Jadi, makin banyak boneka dummy, makin banyak data yang harus dikumpulkan. Maka dari itu, kami biasanya hanya menaruh 4 buah dummy dalam mobil uji tabrak kami,” tutup Khairil.
Dalam setiap uji tabrak, 4 boneka dummy diletakkan di dalam mobil untuk mengetahui keamanan mobil tersebut. 2 buah dummy orang dewasa diletakkan di bagian depan dan 2 buah dummy anak-anak yang dilengkapi dengan Car Seat diposisikan di baris kedua.