OTODRIVER – Sumitomo Ruber, afiliasi induk dari produsen ban Dunlop dan Falken, beberapa waktu lalu (29/8) merilis program inovasi baru berkelanjutan soal tapak ban.
Kelihatannya simpel inovasinya tetapi hal ini meningkatkan signifikan faktor daya cengkeram tapak ban dan juga safety terhadap pengendara lain serta lingkungan.
Pabrikan yang bermarkas di Kobe, Jepang, itu kali ini fokus pada TRWP alias Tire and Road Wear Particles. Karena hasil dari cengkeraman tapak ban pada permukaan jalan dengan berbagai kandungan di kompon ternyata menjadi jejak emisi yang tidak bisa dianggap remeh.
Untuk itulah korporasi yang didirikan tahun 1909 itu menganggap perlu riset lebih dalam soal TRWP. Sebab sejauh ini riset soal ban masih banyak diarahkan untuk menekan emisi dari mesin dengan mengurangi potensi hambatan gesekan tapak ban dengan permukaan jalan.
Pihak Sumitomo, seperti dikutip dari laman Carwatch, menyebutkan juga telah menyampaikan program ini di asosiasi produsen ban Jepang serta asosiai produsen karet di sana soal pentingnya lebih memperhatikan jejak emisi dari tapak ban ke permukaan jalan.
TRWP adalah partikel halus yang dihasilkan oleh gesekan antara ban dan permukaan jalan selama pengoperasian kendaraan.
TRWP merupakan campuran yang utamanya terdiri dari material tapak ban dan material pengerasan jalan. Karena ban merupakan satu-satunya komponen kendaraan yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan maka beragai fungsi-fungsi ban dalam sebuah gerak laju kendaraan membutuhkan gesekan yang memadai antara ban dan permukaan jalan.
Disitulah TRWP juga menghasilkan limbah, tersebar di lingkungan, dan jejaknya terakumulasi selama pengoperasian kendaraan berikut jumlah kendaraan yang melintas.
Untuk itu kolaborasi dilakukan intensif dengan industri yang berkaitan dengan infrastruktur. Sebut saja perusahaan konstruksi spesialis jalan. Hal serupa juga dijalankan dengan kolaborasi bersama perguruan tinggi untuk mencari formula pembentuk ban yang berpotensi minim jejak emisi.
Dicari pula pola ban tapak yang bisa menekan penyebaran sisa tapak ban agar tidak menyebar. Soal ini berkaitan erat dengan menciptakan satu efek aerodinamika khusus di sekitar ban melalui eksperimen terowongan angin.
Disimulasikan juga peranti tambahan yang mengumpulkan jejak limbah serta emisi dari putaran ban lewat metodologi khusus yang berkiatan dengan soal fisikan dan kimia. Temuan ini belum pernah ada sebelumnya. (EW)
