OTODRIVER - Aion V hadir dengan menyodorkan jarak tempuh terjauh di kelasnya. Data dari Aion Indonesia, mobil dengan baterai 75,3 kWh ini mampu berjalan hingga 602 kilometer.
Sebelumnya perlu diketahui bahwasanya klaim yang dilakukan oleh Aion yakni 602 kilometer dihitung dengan metode pengetesan New European Driving Cycle (NEDC).
Artinya pola pengetesan ini dilakukan di dalam laboratorium dan dalam kondisi ideal. Beberapa menyebut bahwa metode pengetesan NEDC ini sebagai theoretical driving data.
Lalu berapakah jarak tempuh sesungguhnya dari sebuah Aion V?
Tes Drive
Acara media test drive jarak jauh dari Yogyakarta menuju Jakarta pun jadi waktu pengetesan kemampuan jarak jelajah mobil ketiga Aion di Indonesia ini.
Perjalanan dimulai dari Hotel Eastparc di bilangan Ngentak, Caturtunggal Sleman. Aion V diisi oleh empat orang dari empat media nasional dengan estimasi bobot orang dan barang mencapai 340 kg. Mobil ini pun berangkat menuju Aroem Café di bilangan Kaliwiru, Semarang. Estimasi jarak pada Google Map tertera 130 km dan melalui jalan tol Yogja-Solo.
Namun penghitungan tersebut tidak kami ambil karena saat di Semarang, SUV BEV yang kami tunggangi diisi full lagi setrumnya oleh tim Aion.
Beranjak dari café itu, Google Map menunjukkan jarak 435 kilometer dengan destinasi terakhir adalah Restoran Greyhound di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan. Ini jarak yang kami rasa cukup ideal untuk pengetesan ini lagi pula baterai mobil yang disebut sebagai Magazine Battery 2.0 berbahan Lithium Iron Phosphate dalam kondisi siap dan penuh.
Jalur Tol Trans Jawa jadi pilihan dan di sinilah daya jelajah sebuah Aion V diuji. Jalan tol yang menanjak pun langsung menghadang.
Cuaca di luar terpantau panas walaupun relatif mendung, memaksa kami untuk menseting AC pada suhu yang paling rendah dengan kecepatan fan 2 hingga 3.
Kami memang tidak mematok batas kecepatan dan mobil kami jalankan dengan sewajarnya, di mana saat menyalip kendaraan lain bisa menyentuh angka 130 km/jam. Benar-benar senatural mungkin dan sesuai dengan kebutuhan.
Mulai Serius Dengan Jurus Pengetesan
Pada rest area di KM 229B, jadi tempat pemberhentian selanjutnya. Waktu menunjukkan jam 16.47 WIB. Di tempat ini keempat Aion V lainnya melakukan pengisian daya di SPKLU milik PLN. Hanya mobil kami saja yang tidak melakukan pengisian baterai. Jarak yang harus ditempuh adalah 235 km lagi. Kami telah menempuh jarak sekitar 200 km. Posisi baterai ada di 52%.
Berbeda dengan sebelumnya, kami mulai membatasi kecepatan di angka maksimal 100 km/jam dan akselerasi mulai diatur selembut mungkin.
Lepas gerbang Tol Palimanan, malam pun tiba. Lampu utama pun nyala dan artinya baterai akan tersedot lebih besar. Benar saja baterai semakin cepat berkurang dan ketika masuk ke Cikampek isi baterai menyisakan 17% saja dan menyisakan jarak 80 km lagi.
Kita selalu menggunakan driving mode Comfort dan menyikapi kondisi driving mode dipindah ke Power Save untuk lebih optimal mengatur pengeluaran daya dan memperbesar peluang pengisian regenerative brake dan akselerasi.
Berhasil Finish
Jalan layang Sheikh Mohammed bin Zayed alias MBZ tidak kami lewati. Kami memilih jalur bawah untuk jaga-jaga jika kemungkinan terburuk terjadi yakni mogok kehilangan daya. Selain itu masih ada kesempatan isi setrum di rest area 42B dan 19B.
Melintas di simpang Cikunir baterai hanya menyisakan 3% dan jarak mobil dengan destinasi kurang lebih 17 km.
Singkatnya kami berhasil menyelesaikan perjalanan dan sampai di tujuan akhir hanya dengan menyisakan 2% baterai dan estimasi jarak tempuh yang tersisa hanya 17 km.
Dari angka klaim 602 km dibandingkan dengan jarak yang berhasil kami tempuh yakni 435 km memang ada perbedaan 167 km dan juga masih ada sisa jarak tempuh. Tapi inilah hasil yang bisa memberi gambaran yang membedakan antara hasil pengetesan laboratorium dibandingkan test dalam kondisi riil.
Sebagai catatan, selama perjalanan AC dan audio tetap terpasang dengan normal. Temperatur dan kecepatan kipas AC disesuaikan dengan kondisi dan kenyamanan kabin. Kami mencatatnya sebagai salah satu keunggulan di mana biasanya jika kondisi baterai sudah mulai tipis beberapa fungsi salah satunya AC tidak dingin atau malah mati. Namun hal ini tidak ditemui pada Aion V. (SS)