OTODRIVER – Volkswagen dikabarkan dalam ambang krisis dengan ancaman kebangkrutan. Seperti dikuti dari carscoops.com (8/9), Arno Antlitz selaku Kepala Keuangan VW menyebutkan bahwa perusahaannya hanya memiliki waktu satu atau mungkin dua tahun untuk menyelamatkan diri dari krisis yang semakin dalam.
Pernyataan tersebut diungkapkan dalam pertemuan di markas besar VW di Wolfsburg, di hadapan ratusan pekerja yang khawatir dan marah setelah mendengar rencana perusahaan untuk menutup dua pabrik guna memotong biaya. Langkah ini menjadi yang pertama kali dalam sejarah VW dan memicu ketidak-puasan besar dari serikat pekerja IG Metall, yang mengancam akan melakukan aksi mogok.
Antlitz mengungkapkan bahwa pasar otomotif Eropa belum pulih dari dampak pandemi COVID-19 dan kemungkinan besar tidak akan kembali ke level sebelum pandemi dalam waktu dekat.
Permintaan mobil listrik yang lebih lambat dari yang diharapkan menambah tekanan bagi VW. Perusahaan diperkirakan akan menjual 500.000 lebih sedikit mobil per tahun, menandakan perlunya penyesuaian besar-besaran dalam produksi dan pengurangan biaya.
Tidak hanya di Eropa, VW juga menghadapi tantangan terberatnya di salah satu pasar terbesar VW di dunia, yakni Cina. Hal tersebut disebabkan oleh kompetisi dengan merek lokal khususnya untuk mobil listrik.
Saat ini, merek VW hadir di Indonesia. Merek asal Jerman ini memasarkan beberapa modelnya, seperti T-Cross, Tiguan, Golf GTI, dan ID.Buzz. (AW).