OTODRIVER - Jika dilihat dari sejarahnya, Jimny berasal dari Hopestar ON360. Sosok ini bukanlah bikinan Suzuki, namun merupakan produk dari pabrikan pembuat truk mini bernama Hopestar.
Hopestar pada akhirnya dibeli oleh Suzuki Motor Corporation dan apa yang ada pada Hopestar pun diracik ulang dan dilahirkan kembali sebagai Jimny.
Mengikuti jejak langkah Hopestar, Suzuki Jimny pun pertama lahir sebagai sebuah Kei Car. Pengertian Kei Car itu sendiri adalah kendaraan ringan kecil yang dibuat dengan batasan regulasi tertentu yang diberlakukan di Jepang sejak 1949.
Kembali ke Jimny, SUV 4x4 mungil ini baru punya opsi versi regularnya pada akhir tahun 70-an dengan hadirnya Jimny LJ80 atau dikenal dilokalan Jepang sebagai SJ20. Melalui mobil inilah Jimny punya mesin lebih besar 4 silinder dan juga berjenis 4 stroke. Sebelumnya hanya menggunakan mesin 2 stroke 3 silinder (selanjutnya akan muncul versi 4 stroke 3 silinder yang lebih ramah lingkungan).
Tradisi Kei Car pun masih terus melekat pada Jimny hingga generasi IV yang ada saat ini. Jika di Indonesia kita mengenal JB74, maka pasar Jepang punya opsi Kei Car dengan kode JB64. Model ini hanya didedikasikan untuk pasar domestik Jepang.
Jimny JB64 mengandalkan mesin 4 stroke 3 silinder berkapasitas 660 cc saja dan tersedia pilihan turbo. Bandingkan versi regular dengan mesin 1.500 cc tanpa opsi turbo.
Nah, pada gelaran Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2024, bertepatan dengan peluncuran Suzuki Jimny 5-door, OtoDriver berkesempatan bertemu dengan Hisanori Matsushima, Chief of Exterior Designer for Jimny 5-door.
Matsushima mengatakan bahwa Jimny Generasi IV dirancang sejak awal sebagai SUV regular dan Kei Car. "Termasuk di dalamnya rancangan Jimny 5-door," ungkapnya saat ditemui, Selasa (20/02).
Saat OtoDriver menanyakan manakah yang lebih sulit dalam merancang Jimny regular atau Kei Car? Pria ramah tersebut membeberkan bahwa menyiapkan Jimny Kei Car punya tingkat kesulitan lebih tinggi.
"Jimny Kei Car harus dirancang dengan dibatasi oleh perundangan, mulai dimensi, bobot hingga pembatasan jumlah silinder berikut volumenya," sambungnya.
"Tapi dengan segala keterbatasannya, kami dituntut untuk bisa menghadirkan desain yang menarik dan tetap enak dikendarai," sambungnya. "Dari sisi desain kami harus melakukan upaya ekstra karena Kei Car adalah 'kunci' bagi versi regularnya," jelas desainer Ertiga dan APV ini.
Dari beberapa literatur, mobil-mobil Jepang yang hadir dalam versi regular dan Kei Car memang punya keunikan. Biasanya versi Kei Car jadi dasar dari pengembangan bagi versi regularnya. Pada dasarnya, sebuah Jimny kelas regular merupakan Jimny Kei Car yang menggunakan mesin lebih besar, gardan lebih lebar, overfender dan bumper lebih menonjol. (SS)