Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara melalui Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara menambah kuota program mudik gratis lebaran 2024 menjadi 2.780 kursi yang sebelumnya hanya disediakan 2.500 kursi untuk masyarakat yang hendak pulang kampung guna merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah.
Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Dr. Agustinus Panjaitan, S.SiT, MT,, akhir pekan lalu (17/3) di Medan, mengatakan program ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan dan kemacetan serta memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam perjalanan mudik.
“Data Polda Sumut 2024 menunjukkan setiap hari empat nyawa melayang akibat kecelakaan lalu-lintas yang didominasi oleh pengguna sepeda motor. Oleh Karena itu, penggunaan moda transportasi massal seperti bus menjadi solusi untuk mengurangi tingkat kecelakaan di jalan," ujarnya, seperti dikutip dari Antara.
Agustinus mengatakan sebanyak delapan kabupaten/kota di Sumut akan menjadi rute dalam pelaksanaan mudik gratis lebaran tersebut yang nantinya akan diberangkatan dari Terminal Amplas, Kota Medan.
Adapun rute mudik gratis tersebut yakni Medan dengan tujuan Penyabungan, Kota Padang Sidempuan, Gunung Tua, Kota Sibolga, Barus, Kotapinang, Rantau Parapat, dan Salak.
Selama perjalanan, pihak Dishub Sumatera Utara akan memberikan pelayanan yang terbaik dengan memberikan akomodasi seperti baju, konsumsi sehingga masyarakat yang hendak menyambut Lebaran merasakan kenyamanan dalam program mudik tersebut.
"Pentingnya optimalisasi kuota yang disediakan agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Kita harapkan kuota 2.700 lebih itu bisa digunakan optimal, tidak disia-siakan," ujar Agustinus lebih lanjut.
Program mudik gratis ini juga telah mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan lembaga keuangan. Sebut saja Bank Indonesia, Bank Sumut, Bank Mandiri, Jasa Raharja, PT PN, PT KIM, PT Pelni, PT PNM, PT PSU, PT KAI, Inalum, dan Pertamina Patra Niaga Sumbagut.
Baca juga: Mengenal Aek Latong-Batu Jomba, Jalur Angker Lintas Tengah Sumatra Utara
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Arief S. Trinugroho, menyebut pentingnya pemahaman terhadap sasaran pemudik, yang mayoritas berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Dalam upaya menangani hal ini, Arief menegaskan penyediaan sarana transportasi massal untuk mudik gratis merupakan langkah yang tepat untuk menekan penggunaan sepeda motor, yang tidak sesuai untuk perjalanan jarak jauh dan menekan inflasi
"Dalam menghadapi mudik, kita juga perlu memperhatikan dampaknya terhadap inflasi pada hari-hari besar keagamaan. Karena itu, pertumbuhan ekonomi perlu dijaga agar stabil, dengan mengendalikan inflasi serta mengurangi kecelakaan, polusi udara, dan kemacetan," ujar Arief.
Arief mengajak semua pihak termasuk BUMN/BUMD dan perusahaan swasta untuk bersinergi dalam menyediakan solusi bagi masyarakat. Menurutnya, pentingnya kerja sama dengan perusahaan-perusahaan daerah untuk memberikan dukungan bagi masyarakat pada hari-hari besar keagamaan.
"Dengan kolaborasi yang kuat, kita dapat melaksanakan hal-hal besar dengan lebih ringan, memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat," pungkasnya.
Baca juga: Inilah Aturan Pemerintah Soal Dimensi Bus